Kapolda Jateng Beri Arahan Ratusan Santri API Tegalrejo Magelang

TIMESINDONESIA, MAGELANG – Kapolda Jateng Irjen Pol Drs. Ahmad Luthfi, melaksanakan Safari Kamtibmas bersama para tokoh agama (Toga) di Kabupaten Magelang, Jumat (07/06/2024).
Kali ini kegiatan berlangsung di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Kabupaten Magelang.
Advertisement
Dalam acara tersebut, selain Wakapolda dan para petinggi Polda Jateng, nampak hadir sebagai tamu undangan Sekjen DPW PKB, Sukirman.S.S.
Rombong Kapolda ini mendapat sambutan langsung oleh Pengasuh Ponpes API Tegalrejo K.H. Muhammad Yusuf Chudlori atau lebih dikenal dengan Gus Yusuf, Kapolresta Magelang, Kombes Pol Mustofa, para Perwira Polresta Magelang dan tokoh agama serta ratusan santri.
Dalam sambutannya, Gus Yusuf mengucapkan selamat datang dan terimakasih atas kunjungan Kapolda Jateng. Disampaikan pula tamu yang satu ini merupakan tokoh yang membuat situasi Jawa Tengah aman dan kondusif.
Kapolda bersama salah satu santri saat sesi tanya jawab. (FOTO: Hermanto/TIMES Indonesia)
“Beliau ini adalah sosok yang membuat Jawa Tengah adem ayem, terimakasih sumbangsih Kapolda terhadap situasi Kamtibmas di Jawa Tengah. Karena dengan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif merupakan hal pokok bagi setiap orang dalam menjalankan aktivitas,” ucap Gus Yusuf.
“Situasi aman, lancar menjadikan nyaman beribadah, bekerja dan bermasyarakat,” imbuh Gus Yusuf yang disambut riuh tepuk tangan hadirin dan 700 an santri yang ada dalam acara tersebut.
Gus Yusuf juga meminta Kapolda Jateng untuk memberikan pencerahan kepada para santri yang hendak mukim atau kembali ke orang tua serta lingkungannya, untuk mengamalkan ilmu yang sudah didapatkan selama menjadi santri.
Dalam arahan dan imbauannya, Kapolda Jawa Tengah menyampaikan bahwa tugas polisi sama dengan para kiai dan para ustadz. Tugas pokok Polri sebagai Pengemban Harkamtibmas, Penegakan Hukum dan Melindungi Mengayomi serta Melayani Masyarakat.
“Demikian pula para kiai dan para ustadz, beliau-beliau ini melindungi, mengayomi dan membina masyarakat agar berbuat baik. Atau lebih disebut amar ma’ruf nahi munkar,” ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Kapolda juga mengingatkan, bahwa para santri yang nantinya sebagai generasi penerus para kiai, para ustadz dan para pejabat untuk tetap menjunjung tinggi ideologi Negara Indonesia, Pancasila.
“Pesantren menjadi banteng dalam mendeteksi dini terkait beberapa isu, dan faham yang ingin memecah belah bangsa Indonesia. Seperti intoleran, yang mengarah kepada radikal. Mereka akan mengganti Pancasila dengan ideologi lain,” ujar Kapolda. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |