Peristiwa Daerah

Danau Kawah Gunung Kelimutu Alami Perubahan, ini Penjelasan Badan Geologi

Senin, 10 Juni 2024 - 12:05 | 21.86k
Kamera Pengawas Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu di Ende, NTT merekam visual air danau Kawah I yang berwarna coklat, Senin (10/6/2024). Warna air danau Kawah I ini mengalami perubahan dari coklat kehitaman pada 8 Juni lalu. (FOTO: ANTARA/HO-PVMBG)
Kamera Pengawas Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu di Ende, NTT merekam visual air danau Kawah I yang berwarna coklat, Senin (10/6/2024). Warna air danau Kawah I ini mengalami perubahan dari coklat kehitaman pada 8 Juni lalu. (FOTO: ANTARA/HO-PVMBG)

TIMESINDONESIA, KUPANG – Badan Geologi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya perubahan warna pada danau Kawah I di Gunung Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Perubahan warna dari coklat kehitaman menjadi coklat," ungkap Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu, Irwan Ka Uman, saat dihubungi dari Kupang pada hari Senin (10/6/2024).

Advertisement

Perubahan warna pada danau Kawah I telah terdeteksi sejak tanggal 8 Juni 2024. Irwan menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan perubahan tersebut.

Ia menuturkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi adalah cuaca, terutama intensitas hujan yang tinggi. Selain itu, aktivitas vulkanik Gunung Kelimutu juga menjadi salah satu penyebab.

Lebih lanjut, Irwan menjelaskan bahwa perubahan komposisi air danau yang disebabkan oleh pelarutan batuan juga dapat menjadi penyebab perubahan warna. "Selain itu, kemungkinan ada pengaruh dari konveksi yang menyebabkan gas naik ke permukaan," ujarnya.

Gunung Kelimutu adalah gunung berapi tipe strato yang memiliki tiga kawah. Aktivitas gunung ini telah ditingkatkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) sejak 24 Mei 2024, karena terjadi perubahan signifikan baik pada warna air danau Kawah I maupun peningkatan kenampakan dan sebaran belerang di permukaan air danau Kawah II.

Irwan menyampaikan bahwa rekomendasi dari Badan Geologi bagi masyarakat atau pengunjung tetap sama, yaitu untuk tidak berada di sekitar kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah. Hal ini penting untuk diperhatikan oleh masyarakat atau pengunjung Taman Nasional Kelimutu, mengingat potensi bahaya dari gunung tersebut, seperti erupsi freatik dan magmatik.

"Jadi, rekomendasi kami tetap tidak berubah, agar tidak ada aktivitas dalam radius 250 meter," tegasnya.

Dengan peningkatan status dan dinamika aktivitas kegempaan, Balai Taman Nasional Kelimutu membatasi jam kunjungan hanya dari pukul 06.00 hingga 12.00 WITA. Loket karcis juga hanya dibuka hingga pukul 10.00 WITA.

Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu, Budi Mulyanto, mengatakan bahwa masyarakat atau pengunjung tidak diperbolehkan mendekati danau Kawah I dan II. Area yang diperbolehkan untuk dikunjungi hanya titik pandang dari tangga dan puncak Kelimutu.

"Selain itu, pengunjung diwajibkan memakai masker dan membawa air minum," tambahnya.

Berdasarkan pengamatan dari kamera pengawas di Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu, air danau Kawah I terpantau berwarna coklat, dan terlihat adanya gelembung air di bagian timur laut permukaan danau kawah.

Di Kawah II, air danau terlihat berwarna biru muda, dengan endapan belerang berwarna kuning keemasan dan kuning muda yang tersebar di atas permukaan air pada bagian tengah dan selatan danau. Sedangkan di Kawah III, air danau terlihat berwarna hijau tua. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES