Peristiwa Daerah

Ali Kuncoro X Lia Istifhama Bahas Kunci Sukses Kepemimpinan

Rabu, 12 Juni 2024 - 17:12 | 32.25k
Pj. Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro pada saat menerima Anugerah TIMES Indonesia oleh Lia Istifhama , Anggota DPD RI terpilih, Rabu (12/6/2024). (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Pj. Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro pada saat menerima Anugerah TIMES Indonesia oleh Lia Istifhama , Anggota DPD RI terpilih, Rabu (12/6/2024). (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur, Moh. Ali Kuncoro sekaligus Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto mengungkap salah satu resep kepemimpinan. Menjadi pemimpin adalah menjadikan masyarakatnya bahagia. Dia salut akan sosok Anggota DPD RI terpilih, Lia Istifhama dengan karakter lengkap. 

Sementara, Anggota DPD RI terpilih, Lia Istifhama memuji keberhasilan kepemimpinan Ali Kuncoro. Ali Kuncoro sendiri sebagai pemimpin muda yang berdampak terhadap berbagai perkembangan pemuda di Jawa Timur. Menurut Ning Lia, kunci sukses kepemimpinan adalah bahwa kita mampu memberi makna untuk sesama. 

Advertisement

Ali Kuncoro mengatakan bahwa, sosok Ning Lia sebagai anggota DPD RI terpilih ini adalah karakter satu paket. Kharisma, wibawa, kecerdasan, penampilan dan lainnya komplit. 

“Beliau ini sosok pemimpin yang satu paket. Multitalenta semua bisa. Sedangkan laki-laki tidak demikian,” jelasnya, Rabu (12/6/2024).

“Beliau ini dari segi penampilan, dan perjuangan membela kaum perempuan, oke. Serta memiliki kecerdasan sebagai seorang pemimpin,” terang Ali Kuncoro.

Ali Kuncoro menitip pesan, ketika menjabat di DPD RI nanti agar terus berkhidmat untuk masyarakat dan tidak melupakan Jawa Timur.

“Kalau di sana (DPD RI) terus berkhidmat yang baik, sukses selalu, dan jangan lupakan Jawa Timur,” kata Ali Kuncoro.

“Jangan puas, cita-cita yang tertunda itu juga harus terus ditempuh. Mimpi jangan sampai terkubur, itu harus diwujudkan,” pungkasnya.

Kepemimpinan ala Ning Lia 

Lia Istifhama mengatakan, perempuan era sekarang mampu menjadi pemimpin. Generasi-generasi berikutnya haruslah memiliki karakter pemimpin yang jujur dan bersungguh-sungguh memegang amanah rakyat.

Ning Lia yang merupakan sosok yang telah berhasil membangun dan membuktikan personal branding yang terus menginspirasi dan revolusi mental ini juga mengungkapkan bahwa kunci kesuksesan menjadi pemimpin adalah mampu memberikan makna untuk sesama.

“Memang harus ada di generasi berikutnya, karena mencari orang yang jujur dan sungguh-sungguh itu tidak mudah, harus ada sosok yang seperti beliau (Khofifah Indar Parawansa red). walaupun tidak sepenuhnya, minimal hatinya saja, yang penting kesungguhan,” sambungnya.

Ning Lia yang saat ini mendapat amanah untuk melenggang di DPD RI juga akan berupaya memberikan keteladanan bagi perempuan-perempuan di Indonesia.

“Menjadi senator Jatim ini kunci bagi saya adalah saya harus bermakna bagi sesama,” pungkasnya.

Kunci Kepemimpinan Ali Kuncoro 

Kalau Ning Lia memandang pemimpin harus bermakna, tidak jauh berbeda dengan Ali Kuncoro. Ali Kuncoro berpandangan bahwa pemimpin itu harus berdampak. Pemimpin memegang peranan kunci meletakkan kebijakan untuk dipercaya masyarakat luas.

“Bagaimana sosok pemimpin itu membuat masyarakatnya tertawa bahagia, senang dengan itu masyarakat sehat. Kalau sehat musti produktif, kalau produktif pasti punya uang, kalau punya uangmasyarakat bisa belanja kesana-kemari, akhirnya roda ekonomi berputar, kesejahteraan meningkat,” tegas Moh. Ali Kuncoro penerima Anugerah TIMES Indonesia ini, Rabu (12/6/2024).

Ali Kuncoro menambahkan, ketika masyarakat yang dipimpinnya bahagia, maka semua indikator capaian kinerja pemerintah daerah semakin meningkat. Sehingga kesejahteraan masyarakat pun ikut meningkat.

“Alhasil indikator kemiskinan tidak ada, inflasi terjaga, dan angka-angka indikator kesejahteraan terjaga. Tapi kalau angka-angka itu naik, artinya masyarakat belum tentu bahagia,” terang Pj. Wali Kota Mojokerto.

Kunci sukses kepemimpinan menurut Ali Kuncoro adalah memiliki seni memimpin. Kalau tidak punya ketegasan maka, jajaran bawahnya hanya berjalan seadanya saja. Tanpa effort lebih untuk peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.

“Pemimpin itu harus pintar-pintar berani tegas atau tidak memiliki seni kepemimpinan, maka yang dipimpinnya berjalan seadanya,” ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES