Dukung Gang Dolly sebagai Kawasan Sehat dan Aman, Ini Komitmen Danrem Bhaskara Jaya

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Peringatan "1 Dekade Penutupan Gang Dolly " di Surabaya menjadi momen penting bagi masyarakat dan pemerintah setempat. Dalam rangka mengenang peristiwa bersejarah tersebut, Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Yusman Madayun menegaskan komitmennya untuk mendukung langkah-langkah penegakan hukum dan penertiban guna menjaga moralitas dan ketertiban di kota Surabaya.
Untuk diketahui, pada 18 Juni 2014, Gang Dolly, yang dikenal sebagai pusat lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, resmi ditutup oleh pemerintah setempat. Langkah tegas ini diambil sebagai respons terhadap keresahan yang dirasakan oleh masyarakat atas maraknya kegiatan ilegal dan peredaran miras di wilayah tersebut.
Advertisement
Brigjen TNI Yusman Madayun pun memandang bahwa penutupan Gang Dolly menjadi tonggak bersejarah dalam penegakan hukum dan memberantas praktik kriminal yang merugikan masyarakat. Apalagi Surabaya menjadi daerah kerja Korem Bhaskara Jaya.
Sejak penutupan Gang Dolly hingga sekarang, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah kembalinya praktik prostitusi dan kegiatan ilegal di Surabaya. Brigjen TNI Yusman Madayun bersama aparat keamanan terus berkolaborasi dalam operasi pemberantasan pelanggaran hukum guna menjaga ketertiban dan keamanan di kota tersebut.
"Dukungan masyarakat dalam melaporkan potensi praktik kriminal juga menjadi kunci dalam menindak para pelaku kejahatan," ujarnya.
Peringatan 10 tahun penutupan Gang Dolly merupakan momentum untuk melihat capaian dan perubahan yang telah terjadi selama satu dekade terakhir. Meski masih terdapat tantangan dalam menjaga kebersihan moral dan ketertiban di lingkungan sekitar, upaya bersama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat telah menuai hasil yang positif.
Komitmen untuk menjadikan Gang Dolly sebagai kawasan yang sehat dan aman semakin terasa kuat. Danrem Surabaya dan masyarakat setempat bersatu dalam upaya transformasi lingkungan tersebut.
Dengan sinergi yang kuat, mereka berkolaborasi untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman bagi seluruh warga Surabaya. Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Yusman Madayun juga menegaskan pentingnya edukasi dan partisipasi aktif dari seluruh stakeholder dalam menjaga kawasan Gang Dolly.
"Dengan kesadaran kolektif dan kerjasama yang harmonis, masyarakat Surabaya berupaya menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan," katanya.
Masyarakat Surabaya bersemangat untuk meraih masa depan yang lebih baik dengan mendorong partisipasi semua pihak dalam menjaga kawasan tersebut agar menjadi tempat yang aman, sehat, dan ramah bagi semua. Kegiatan menanam sayur di Pasar Burung Gang Dolly, yang diadakan pada peringatan satu dekade penutupan, menjadi simbol transformasi dan komitmen warga dalam menjaga lingkungan mereka.
Brigjen TNI Yusman Madayun mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Dukuh Pakis, dalam menjaga komitmen mereka sejak penutupan Gang Dolly. "Perubahan yang telah dicapai warga Putat Jaya adalah contoh nyata bahwa melalui kolaborasi dan dukungan yang kuat, kita bisa mengubah stigma negatif menjadi prestasi positif," ujarnya.
Dengan dukungan penuh dari aparat keamanan dan kesadaran kolektif masyarakat, diharapkan Gang Dolly dapat terus berkembang menjadi kawasan yang sehat, aman, dan produktif. Transformasi ini tidak hanya membawa dampak positif bagi warga setempat tetapi juga memberikan inspirasi bagi daerah lain yang ingin melakukan perubahan serupa.
Danrem menyatakan bahwa TNI akan terus berkomitmen mendukung setiap upaya positif yang dilakukan oleh warga. "Kami berharap Gang Dolly dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan aman. Mari kita bersama-sama menjaga dan mengembangkan kawasan ini menjadi lebih baik," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Syarifah Latowa |
Publisher | : Rifky Rezfany |