Ponpes Al Islah Bondowoso Potong 1.188 Hewan Kurban, Penerima hingga Luar Kota

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pada momentum Idul Adha 1445 Hijriah, Pondok Pesantren Al Islah Dadapan Grujugan Bondowoso memotong hewan kurban sebanyak 1.188 ekor, Senin (17/6/2024).
Dari jumlah tersebut terdiri dari 1.083 ekor domba, dan 105 ekor sapi. Pemotongan berlangsung di lapangan Ponpes Al Islah dengan mempekerjakan ratusan panitia kurban. Terdiri dari juru sembelih halal (Juleha), dokter hewan hingga petugas pendistribusian.
Advertisement
Proses penyembelihan ribuan hewan kurban di Al Islah Bondowoso dijamin sudah sesuai anjuran syariat Islam, baik sebelum dan sesudah penyembelihan kurban.
Pimpinan Ponpes Al Islah KH Thoha Yusuf Zakarya menjelaskan, ribuan hewan kurban tersebut merupakan kurban dari warga Bondowoso, dari sejumlah warga muslim di Singapura, serta dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Jumlah hewan kurban tahun ini menurun dibanding tahun 2023. “Menurun memang, mungkin kondisi ekonomi,” kata dia saat dikonfirmasi.
Menurutnya, daging kurban tersebut diberikan kepada 30.250 masyarakat di seluruh wilayah Bondowoso. Tidak hanya itu, daging kurban juga didistribusikan ke sejumlah Ponpes dan masjid-masjid di Jember, Probolinggo, Lumajang dan Banyuwangi. “Yang ke luar daerah berdasarkan permintaan,” imbuh dia.
Dikonfirmasi di lokasi yang sama, Kabid Keswan Kesmavet dan P2HP pada Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Bondowoso, drh. Cendy Herdiawan menjelaskan petugas melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem.
Pemeriksaan antemortem dilakukan sebelum sapi dan kambing tersebut dipotong, dengan sistem pemeriksaan berlapis. Petugas mendatangi langsung kandang ternak yang menjadi pemasok hewan kurban Al Islah.
Bahkan H-3 Idul Adha, Disnakan Bondowoso turun langsung ke supplier kambing dan sapi yang ada di Jember. Bahkan Pemkab Jember juga melakukan pemeriksaan serupa sebelum ternak dikirim.
“Kita minta yang tidak sehat, untuk diafkir atau diganti dengan yang sehat saat dikirim ke Ponpes Al Islah,” katanya.
Hari ini kata Cendy, pihaknya melibatkan 20 tenaga kesehatan hewan untuk melakukan pemeriksaan antemortem sesaat sebelum dipotong, serta pemeriksaan postmortem atau pasca hewan kurban disembelih.
Pemeriksaan postmortem dilakukan pada bagian hati, limpa, dan paru-paru yang dikhawatirkan terdapat cacing yang menyebabkan diare. “Sampai saat ini kita belum menemukan yang diafkir seluruhnya,” ujarnya.
Ia memastikan bahwa seluruh penyembelih hewan kurban sendiri dipastikan telah sesuai dengan anjuran pemerintah dan syariat. Apalagi proses pemotongan dilakukan oleh juru sembelih halal. “Di Ponpes Al Islah ini pionernya juru sembelih halal,” terang dia.
Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto meninjau langsung proses penyembelihan dan pendistribusian daging kurban. Ia mengapresiasi dan berterima kasih kepada Ponpes Al Islah yang memberikan 30 ribuan lebih kantong daging kurban untuk masyarakat.
Menurut Bambang, pemotongan hewan yang benar-benar sangat bagus. “Makanya kami sangat berterima kasih kepada Al Islah untuk masyarakat Bondowoso," ujarnya.
Dalam 10 tahun terakhir, Pj Bupati Bondowo mengungkapkan, Pemkab telah memberikan pendampingan langsung. Bahkan untuk Idul Adha tahun ini, secara khusus ada dua dokter hewan dari Disnakkan yang turun langsung memantau hewan kurban. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Sholihin Nur |