Pakar Teknik Pengairan Polinema Bicara Pentingnya Pemetaan Wilayah untuk Dorong Investasi

TIMESINDONESIA, MALANG – Pemetaan wilayah menjadi hal yang sangat penting dalam suatu perencaaan tata ruang maupun mitigasi bencana. Baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Hal ini dikemukakan oleh Guru Besar bidang Teknik Pengairan Politeknik Negeri Malang (Polinema), Prof Ratih Indri Hapsari, ST, MT, PhD.
Dia mengatakan, Indonesia termasuk negara kepulauan yang memiliki lebih 17.000 lebih pulau, yang membuat Indonesia berhadapan dengan beragamnya tantangan geografis.
Advertisement
Pemetaan wilayah sendiri biasa disajikan dalam bentuk data grafis yang melibatkan penggunaan teknologi yang menggambarkan topografi, demografi, atau elemen lain yang ada di suatu wilayah.
"Teknologi yang dikembangkan saat ini adalah WebGIS (Web Geographic Information System) yang menawarkan solusi inovatif dan kemudahan dalam akses pemetaan di wilayah Indonesia," ucapnya.
WebGIS merupakan sistem dalam sebuah aplikasi komputer yang dapat mengolah dan memvisualisasi data geografis berbasis web. Teknologi ini memadukan fungsi Sistem Informasi Geografis (GIS) dengan kemudahan akses internet sehingga data spasial diakses secara real-time dan fleksibel.
Dalam pemanfaatan WebGIS instansi pemerintahan dan masyarakat dapat bekerja sama lebih efisien, menghasilkan keputusan yang tepat, dan kemudahan dapat mengakses data.
"Dalam penerapannya, beberapa kota di Jawa Timur yaitu Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Lumajang bersama Politeknik Negeri Malang telah menerapkan teknologi ini," terangnya.
Wanita yang juga sebagai Wakil Direktur 4 Polinema itu menyebut, suatu wilayah seperti kabupaten atau kota memiliki beberapa komponen yang harus diperhatikan. Seperti Masyarakat, wilayah, dan sistem kontroling yang ada di dalamnya.
Seperti halnya Kabupaten Pacitan yang memiliki potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Kabupaten Lumajang yang ingin meratakan kesejahteraan warganya dengan fasilitas rumah yang memadai.
"Maka dari itu WebGIS dapat membantu dalam terlaksana kebutuhan tersebut," kata dia.
Kabupaten Pacitan memiliki karakter geografis berupa pantai dan pegunungan Karst. Terdiri dari 12 kecamatan dengan memiliki berbagai potensi UMKM yang tersebar di wilayah desa. Tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan adalah kurangnya pemetaan yang baik mengenai potensi UMKM.
Data yang ada sulit ditelusuri dan kurang variatif, menyulitkan pemerintah dalam memetakan potensi UMKM per desa atau kecamatan.
"Maka dari itu Politeknik Negeri Malang berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk menciptakan sistem pemetaan berbasis WebGIS, backend data, dan aplikasi mobile untuk survei lokasi UMKM," jelasnya.
Aplikasi yang telah dilindungi Hak Cipta ini memudahkan pendataan, monitoring, dan akses informasi UMKM, memperkuat ekonomi masyarakat Pacitan melalui pendataan yang lebih efisien dan akurat. Selain pendaatan UMKM, pendataan masyarakat atas hunian mereka akan membantu pendistribusian bantuan yang dilakukan oleh wilayah daerah.
"Kabupaten Lumajang salah satu yang memperlukan manfaat WebGIS dalam pemetaan hunian," imbuh Prof Ratih.
Kabupaten Lumajang terletak di Provinsi Jawa Timur dengan memiliki 22 Kecamatan yang tersebar di 2.190 km2 wilayahnya. Dalam pengembangannya perlu dilakukan pengumpulan data geospatial dan diidentifikasi menggunakan teknologi Big Data untuk mendukung validasi keputusan bantuan kemiskinan menggunakan kelayakan hunian.
"Teknologi yang ada menghasilkan aplikasi DPKP Lumajang yang berupaya mengembangkan Smart City dalam infrastruktur dan teknologi yang memadai. Sebanyak 1341 data rumah tangga di Kawasan kumuh Kabupaten Lumajang telah di import kedalam aplikasi sebagi usulan. Hasilnya terdapat 119 rumah yang masuk kategori tidak layak huni," jelasnya.
Model keputusan dapat memprediksi dengan tingkat keberhasilan sebesar 67,23% yang tergolong dapat diterima. Dapat dikatakan bahwa aplikasi DPKP Lumajang merupakan Solusi inovatif berbasis teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup penduduk Kabupaten Lumajang.
Prof Ratih menuturkan, menurut testimoni dari staf dan fasilitator DPKP Lumajang, aplikasi WebGIS cukup membantu memudahkan proses survei dan input data dibandingkan manual.
Menurut DPKP Lumajang, aplikasi ini informatif dan sangat membantu proses pengambilan keputusan bagi pemerintah dalam mengalokasikan dana secara lebih tersistem.
"Melalui pemanfaatan WebGIS, Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan geografis dan memaksimalkan potensi wilayah dengan bantuan teknologi. Kedepannya teknologi yang berkembang di wilayah akan dapat membantu suatu wilayah kabupaten atau kota menjadi kota cerdas berteknologi tinggi," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Rizal Dani |