BMKG Sebut Suhu Panas Dingin di Jember Disebabkan Gangguan pada Atmosfer

TIMESINDONESIA, JEMBER – Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bayuwangi angkat bicara menyoal kondisi cuaca dan suhu di wilayah Jember dan sekitarnya yang sering berubah-ubah belakangan ini.
Pengamat Cuaca Pos Meteorologi BMKG Banyuwangi Dhiyaur Rohman Firdausy menerangkan bahwa fenomena tersebut disebabkan adanya gangguan pada atmosfer serta perubahan arah angin.
Advertisement
Kendati demikian, dia menyebut bahwa hal itu masih dalam batas wajar.
Dhiyaur menerangkan bahwa semua itu lantaran saat ini tengah memasuki musim kemarau.
"Fenomena ini kalau dalam istilah bahasa Jawa disebut mbediding. Nah, mbediding ini adalah fenomena yang wajar terjadi saat musim kemarau tiba dimana suhu udara pada menjelang pagi atau dini hari sangatlah dingin," ujar pria yang akrab disapa Adi, Rabu (19/6/2024).
Adi menerangkan bahwa gangguan atmosfer tersebut dapat terjadi kapan saja.
"Gangguan atmosfer ini bisa terjadi kapan saja, termasuk Jember yang sudah memasuki musim kemarau ini. Tapi tidak menutup kemungkinan adanya potensi hujan. Biasanya berupa gangguan cuaca yang dapat menimbulkan potensi hujan yang dapat berlangsung tiga sampai empat hari," sambungnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, kondisi suhu udara dan tak lepas dari perubahan arah angin dan tingkat curah hujan yang bisa berubah-ubah.
"Hal ini juga didukung oleh angin yang berhembus secara dominan dari arah timur, yang membawa masa udara dingin dan kering dari Australia menuju Indonesia. Sehingga membuat suasana malam menjelang pagi hari atau fajar, pada musim kemarau sangatlah dingin dan saat siang terasa panas terik," jelasnya.
Dalam satu minggu ke depan, kata Adi melanjutkan, curah hujan di wilayah Jember akan berangsur-angsur berkurang sampai benar-benar tidak ada potensi hujan.
"Untuk seminggu ke depan diprakirakan cerah berawan dan tidak terdapat potensi hujan. Kemudian untuk suhu udara berkisar 24 sampai 32 derajat celcius, kelembapan udara berkisar antara 60 hingga 85 persen, dan arah angin dominan ke barat laut dengan kecepatan sekitar 20 km/jam," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember Boby Arie Sandy mengimbau agar masyarakat jika beraktifitas diluar rumah hendaknya menambah pelindung diri dari sengatan panas Matahari.
"Bagi semua warga yang hendak keluar pada siang hari, diharapkan memakai pelindung diri seperti topi, payung, jaket dari sengatan Matahari dan memperbanyak mengkonsumsi air putih untuk mengurangi dehidrasi. Dan mengkonsumsi makanan sehat serta vitamin untuk daya tahan tubuh," kata Boby.
"Dan di malam hari hendaknya mengurangi aktivitas yang tidak perlu. Dan memakai jaket ketika di luar rumah. Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih mawas diri terkait perubahan suhu yang diakibatkan gangguan atmosfer seperti yang dirilis BMKG," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |