Pemprov Jatim Apresiasi Pameran East Food Indonesia dan East Pack Surabaya 2024

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengapresiasi penyelenggaraan Pameran East Food Indonesia dan East Pack Surabaya di Grand City Convex, Kamis (27/6/2024).
Sekitar 250 exhibitor produsen makanan dan minuman dan Pelaku UMKM tampil dalam acara tersebut. Mulai produk bahan kue, makanan beku (frozen food), daging beku, aneka kebutuhan bahan dapur serta perlengkapan industri kuliner.
Advertisement
Setiap peserta pameran menawarkan produk mereka secara menarik dengan berbagai promo.
Pameran yang diselenggarakan oleh Krista Media tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim Andromeda Qomariah yang diwakili Kepala Bidang Pemasaran, Andrio Himawan Wahyu Aji, Yudhi Arianto dan Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Jatim, Yudi Arianto.
Yudi dalam kesempatan ini mengapresiasi penyelenggaraan pameran produk makanan dan minuman yang digelar oleh Krista Exhibition dan telah berlangsung untuk ke-14 kalinya.
"Kami dari Disperindag Jatim mewakili Pemprov Jatim mengucapkan banyak terima kasih," katanya.
Agenda itu disebut sebagai langkah upaya dan langkah bersama dalam membawa kemajuan Indonesia khususnya Jatim.
Yudi menyebut jika sampai dengan triwulan I tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,11 persen.
Sales menawarkan produk keju kepada pengunjung pameran East Food Indonesia dan East Pack Surabaya di Grand City Convex, Kamis (27/6/2024).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Dimana 14,46 persen di antaranya disumbang oleh PDRB Jatim. Sementara itu, PDRB Jatim sendiri mencapai Rp763 triliun dan berkontribusi 25 persen terhadap PDRB di Pulau Jawa.
Secara struktur, PDRB Jatim paling besar berasal dari sektor industri pengolahan mencapai 31,5 persen, sektor perdagangan 19 persen dan perikanan, pertanian, kehutanan sebesar 9,7 persen. Untuk industri makanan dan minuman di Jatim kontribusinya 12,27 persen di tahun 2023
Jatim dinilai juga akan menjadi hub perdagangan dengan berdirinya IKN.
"Oleh karena itu kegiatan ini sudah sesuai jika dilakukan di Jatim," ungkapnya.
Di sisi lain, ia berharap jumlah exhibitor pameran akan terus bertambah di tahun mendatang.
"Kami melihat perkembangan dari tahun ke tahun yang luar biasa, di satu sisi kita bisa melihat bahwa Jawa Timur cukup kondusif dalam hal peningkatan kinerja baik industri maupun perdagangan salah satunya karena Jawa Timur menjadi hub bagi 18 provinsi di Indonesia timur," katanya.
Hal itu tercermin dari neraca perdagangan Jawa Timur dengan provinsi lain di Indonesia dan ini juga nampak dalam berbagai event yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Di antaranya adalah misi dagang Jawa Timur dengan provinsi-provinsi mitra.
Pada triwulan I 2024, neraca perdagangan Jawa Timur secara keseluruhan surplus Rp50, 83 triliun dengan nilai perdagangan antar daerah yang cukup besar.
Senada, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMI) Adhi S Lukman mengatakan bahwa industri makanan tetap tumbuh mencapai lebih dari 5 persen pada kuartal pertama 2024.
"Dengan pertumbuhan yang sangat baik ini tentu kita butuh dukungan dari pemasok dan teknologi pendukung," ungkapnya.
Konstelasi rantai pasok makanan minuman di wilayah timur Indonesia akan berubah dengan adanya IKN. Jatim dinilai bakal menjadi hub.
"Sehingga event di Surabaya ini sangat strategis," katanya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |