Peristiwa Daerah

Heboh Sumber Mata Air di Malang Berwarna Merah di Malam Satu Suro

Minggu, 07 Juli 2024 - 18:40 | 50.81k
Air sungai di sumber mata air kawasan Tumpang, Kabupaten Malang saat berwarna merah. (Foto: Tangkapan Layar)
Air sungai di sumber mata air kawasan Tumpang, Kabupaten Malang saat berwarna merah. (Foto: Tangkapan Layar)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Warga Kabupaten Malang dihebohkan dengan temuan fenomena air sungai berwarna merah di sumber air kawasan Dusun Kidal Krajan, RT 27 RW 2 Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Diketahui, fenomena air sungai berwarna merah tersebut terjadi pada Sabtu (6/7/2024) kemarin.

Advertisement

Salah satu warga bernama Abdur Rohim mengatakan bahwa air sungai berwarna merah tersebut terjadi sejak pukul 10.00 WIB. Air tersebut terus berwarna merah hingga malam hari tempatnya di malam satu suro pada kalender Jawa atau malam satu Muharram pada kalender Hijriyah penanggalan Islam.

"Muncul itu kemarin pagi dari Kedung (sumber mata air). Memang warnanya merah, tapi di sini juga tidak ada limbah pabrik atau warga yang buang kotoran," ujar Abdur, Minggu (7/7/2024).

Ia mengakui tak ada bau apapun di air sungai yang berwarna merah tersebut. 

"Kalau bau kayak bangkai itu enggak. Cuma ada memang yang mencium bau amis kayak darah, tapi ada yang katanya mencium bau wangi. Tiap orang beda-beda nyium baunya," ungkapnya.

mata-air-kawasan-Tumpang-2.jpgPolsek Tumpang saat olah TKP di lokasi sungai berwarna merah. (Foto: Humas Polres Malang)

Sementara, Kasi Humas Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara mengaku bahwa pihak kepolisian, khususnya dari Polsek Tumpang sudah mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP pada Minggu (7/7/2024) pagi tadi.

"Saat kita datangi air sungai sudah kembali normal pagi tadi," katanya.

Untuk indikasi, pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut. Namun, dari beberapa keterangan saksi pada malam itu, memang ada sejumlah orang melakukan ritual di malam satu suro.

"Ya ada yang bertapa, ada yang melakukan ritual, karena malam satu suro, bilangnya seperti itu. Tapi, kami masih lakukan pendalaman," tuturnya.

Warna merah itu diduga muncul dari sumber mata air paling bawah yang akhirnya menyebar ke seluruhnya.

Saat ditanya soal indikasi pembuangan limbah atau lainnya, Dicka mengaku masih perlu melakukan pendalaman.

"Tidak ada bau darah, amis atau apa. Tapi setelah cek, memang ternyata setiap tahun sering terjadi fenomena itu," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES