Sudah 23 Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tanah Longsor di Bone Bolango

TIMESINDONESIA, BONE BOLANGO – Kementerian ESDM RI mengerahkan Tim Siaga Bencana untuk membantu penanganan tanah longsor di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto dalam keterangan resmi Basarnas RI, hingga Selasa (9/7/2024) pukul 16.20 WITA, jumlah korban meninggal dunia 23 orang dari total 124 korban terdampak.
Advertisement
Heriyanto mengatakan, saat ini tim SAR gabungan terus berusaha untuk mengevakuasi korban. Medan yang sulit membuat proses pertolongan tidak segera langsung membuahkan hasil.
"Korban yang kami cari ada kemungkinan selamat namun juga mungkin meninggal dunia," kata Heriyanto seperti dilansir BBC.
Ia menyebut lokasi bencana ini terjadi di titik bor 1, 2, 3, 18 dan 19 yang merupakan bekas survei eksplorasi perusahaan. Lokasi ini yang menjadi tempat pencarian tim SAR gabungan.
Beberapa korban adalah penambang sementara yang lainnya adalah orang-orang yang mengoperasikan kios di dekat tambang.
Tanah longsor itu melanda Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo pada hari Minggu (7/7/2024) pagi.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Bolango, hingga pukul 18.00 WITA Senin (8/7/2024), awalnya tercatat 19 korban meninggal dunia, 43 orang masih dicari, 19 orang luka-luka, dan 23 orang selamat.
Tim PT Gorontalo Minerals yang bekerja di wilayah Cabang Kiri dan Sungai Mak masih terjebak dan menunggu bantuan. Kejadian itu mendapat respon sigap dari Tim Siaga Bencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).
Bergerak cepat, tim ini berkoordinasi dengan Tim Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango, Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI/POLRI, serta Manajemen Kontrak Karya PT Gorontalo Minerals untuk mempercepat penanganan bencana.
Kerjasama sigap antar pihak ini terbukti efektif dalam penanganan bencana. Tim SAR segera melakukan operasi pencarian dan evakuasi korban, sementara Tim Siaga Bencana KESDM membantu dalam koordinasi, logistik, dan distribusi bantuan.
"Kami turut prihatin atas musibah tanah longsor di Desa Tulabolo," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja sama KESDM, Agus Cahyono Adi di Jakarta, Selasa (9/7/2024) seperti dilansir di laman KESDM.
"KESDM berkomitmen untuk membantu pemulihan pasca bencana dan memastikan keselamatan warga terdampak," tambahnya.
Tim ESDM Siaga Bencana PT Gorontalo Minerals menerjunkan lima orang anggota tim penyelamatan, satu paramedis, satu operator alat berat.
Bantuan alat berat berupa satu unit eskavator sudah dalam proses pengiriman menuju lokasi bencana dan diperkirakan akan sampai hari ini. Bantuan awal logistik yang diberikan berupa bahan makanan, air minum, dan obat-obatan.
Karena hujan lebat di lokasi, pencarian untuk sementara dihentikan.
Tanah longsor ini juga menyebabkan terganggunya komunikasi di beberapa lokasi. Hanya jalur Selatan yang bisa digunakan untuk mengangkut bantuan logistik dan alat berat.
PT Gorotalo Minerals telah bekerja sama dengan Tim Tanggap Darurat Kementerian ESDM untuk menyelesaikan tahap evaluasi di lokasi bencana longsor dan bersiap untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban.
Namun upaya tanggap darurat masih terus dilakukan. Tim SAR juga masih mencari korban yang masih belum ditemukan. Bantuan logistik dan kebutuhan dasar juga terus didistribusikan kepada para pengungsi.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap bencana alam, terutama selama musim penghujan. Dan diminta untuk mengikuti arahan petugas terkait dan tidak memasuki wilayah berbahaya," kata Agus Cahyono Adi.
Upaya pencarian terus dilakukan tim gabungan atas musibah tanah longsor di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango ini. Pemerintah Provinsi Gorontalo juga mendirikan dapur umum lapangan untuk mendistribusikan makanan hingga posko pelayanan kesehatan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |