Peristiwa Daerah

Hancur Akibat Gempa Bawean Gresik, Musholla Al Mughni Kini Berdiri Megah

Rabu, 10 Juli 2024 - 09:45 | 28.21k
Peresmian musholla di Pulau Bawean Gresik (Foto: PKPRI for TIMES Indonesia).
Peresmian musholla di Pulau Bawean Gresik (Foto: PKPRI for TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Rusak akibat bencana gempa bumi di Pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur, Musala  Al Mughni Desa Suwari Kecamatan Sangkapura kini berdiri megah. Musala yang berada di tengah perkampungan ini telah selesai direnovasi dengan menghabiskan biaya Rp205 Juta.

Bantuan pembangunan ulang tempat ibadah itu hasil donasi Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kabupaten Gresik.

Advertisement

Ketua PKPRI Gresik Ahmad Djamil didampingi Sekretarisnya Choirullah menyampaikan bantuan ini disalurkan dalam bentuk bangunan. Dia berharap, pembangunan Mushollah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk aktivitas beribadah.

“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat khususnya bagi Masyarakat Desa Suwari,” ujarnya, Rabu (10/7/2024).

Djamil mengungkapkan, gempa di Pulau Bawean memang menjadi kepedihan bersama. Hal ini karena kejadian luar biasa ini sampai ratusan kali.

“Mari kita sama-sama berdoa agar kedepan tidak ada lagi gempa kembali, sehingga kita yang ada di Pulau Bawean bisa beraktifitas dengan tenang,” ujarnya.

Akibat gempa itu, ratusan masyarakat masih menghuni tempat hunian sementara. Saat ini, pemerintah masih terus melakukan pendataan dan upaya mitigasi lainya. 

Informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada tiga guncangan besar atau dengan kekuatan melebihi magnitudo 5.

Ketiga guncangan bersumber dari kedalaman 10-12 kilometer Laut Jawa, antara 30 dan 40 kilometer di barat Pulau Bawean.

Guncangan besar pertama dengan magnitudo 5,9. Setelah itu ada lima gempa susulan dengan kekuatan magnitudo di bawah 5. Gempa besar berikutnya pukul dengan magnitudo 5,3.

Selanjutnya, ada 13 guncangan susulan. Gempa besar ketiga yang berdaya rusak tinggi dengan magnitudo 6,5. BMKG mencatat sudah terjadi lebih dari 290 kali gempa susulan.

Namun, sejak gempa besar ketiga, magnitudo guncangan menurun. Meski begiitu kalangan warga Pulau Bawean yang berpopulasi 105.000 jiwa tetap merasakannya dan menjadi trauma. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES