Ziarah Makam Bupati Terdahulu, Tandai Peringatan Hari Jadi ke-456 Kabupaten Madiun

TIMESINDONESIA, MADIUN – Ziarah kepala daerah ke kompleks pemakaman bupati terdahulu rutin dilakukan setiap tahun. Termasuk menjelang peringatan Hari Jadi ke-456 Kabupaten Madiun tahun ini.
Makam Kuncen, Makam Kuno Taman, Makam Kuncen Caruban dan Makam Giripurno (Gunung Bancak) menjadi tempat peristirahatan terakhir para mantan Bupati Madiun di eranya.
Advertisement
Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto bersama jajaran forkopimda melaksanakan ziarah makam pada Selasa (9/7/2024).
Pj Bupati Madiun Tontro Pahlawanto menabur bunga di makam bupati terdahulu di kompleks Makam Kuno Taman. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)
Di setiap kompleks pemakaman yang dikunjungi rombongan forkopimda melakukan doa bersama sebelum tabur bunga. Ziarah ke empat kompleks pemakaman tersebut diselesaikan dalam waktu sehari.
"Ziarah ini menandai peringatan Hari Jadi ke 456 Kabupaten Madiun. Motivasinya sebagai pengingat bahwa perjuangan sebagai penerus belum berhenti. Amanah harus dilanjutkan agar masyarakat makmur dan sejahtera dipimpin para penerus saat ini," ujar Tontro Pahlawanto PJ Bupati Madiun usia ziarah makam.
Jajaran Forkopimda Madiun mengunjungi Makam Kuno Taman untuk ziarah makam Bupati Madiun terdahulu. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)
Tontro berharap peringatan hari jadi ke 456 menjadi momen pendewasaan masyarakat. Terutama dalam merespons kebijakan dan program pemerintah daerah dengan berlandaskan rasa ikut memiliki.
"Harapannya seperti gayung bersambut. Kebijakan pemerintah daerah dimaknai demi kesejahteraan masyarakat bukan dalam kapasitas lainnya," tegas Tontro.
Rombongan Forkopimda pertama kali berziarah ke Makam Kuncen yang berada di Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Di situlah Ronggo Djumeno yang dikenal juga dengan nama Pangeran Timoer dimakamkan.
Ronggo Djumeno merupakan Bupati Madiun pertama yang memerintah pada 1568 hingga 1586. Dia adalah ayah dari Raden Ayu Retno Doemilah yang meneruskan pemerintahannya hingga tahun 1590.
Selanjutnya rombongan forkopimda mengunjungi Makam Kuncen, Caruban, Kabupaten Madiun.
Tokoh yang dimakamkan di lokasi tersebut di antaranya Pangeran Mangkudipuro Bupati Madiun ke-13, Bupati Caruban yakni Raden Cokorokusumo I, Raden Cokorokusumo II dan kerabatnya Raden Tumenggung Notosari, Raden Tumenggung Wignyosubroto serta Raden Tumenggung Djayengrono II.
Serta tokoh ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah Madiun yaitu Kiai Ageng Anom Besari yang memiliki nama lain Raden Nedo Kusumo atau Ki Ageng Nggrabahan. Anak Ki Ageng Anom Besari diketahui juga menjadi pendiri pondok pesantren besar di Kediri dan Ponorogo.
Ziarah makam selanjutnya adalah di Makam Kuno Taman. Cukup banyak Bupati Madiun terdahulu dimakamkan di lokasi ini/
Mereka adalah Raden Ronggo Prawirodirjo I atau Raden Ronggo Prawiro Sentiko, Raden Ronggo Prawirodirjo II kakek dari Raden Ronggo Prawirodiningrat dan Raden Bagoes Sentot Prawirodirdjo panglima perang Pangeran Diponegoro.
Kemudian Pangeran Dipokusumo Ronggo Prawirodiningrat, Raden Ronggo Ariyo Notoningrat atau Kanjeng Bagus, Raden MasTumenggung Adipati Sosronegoro, Raden Mas Tumenggung Sosrodiningrat, Raden Aryo Adipati Brotodiningrat, Raden Tumenggung Koesnodiningrat, Raden Mas Adipati Koesmen dan Raden Ronggo Koesnindar atau Pudak Sinumpet.
Lokasi ziarah makam terakhir adalah Makam Maduretno di Desa Giripurno, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan.
Kompleks pemakaman tersebut berada di Gunung Ngrancang Kencono atau dikenal dengan nama Gunung Bancak. Di tempat itu terdapat makam Bupati Madiun yakni K.P.A.H. Ronggo Prawirodirdjo III dan istrinya G.B.R.Ay. Maduretno putri Hamengku Buwono II.
Selain empat kompleks pemakaman para bupati terdahulu di wilayah Madiun dan Magetan, ziarah makam menyambut peringatan Hari Jadi ke-456 Kabupaten Madiun juga dilakukan di Makam Raja-Raja Kotagede, Jogjakarta.
Tokoh yang terkait dengan sejarah Madiun yang dimakamkan di tempat itu adalah Retno Dumilah Bupati Madiun II putri dari Pangeran Timoer atau Ronggo Djumeno. Retno Dumilah menjadi salah satu permaisuri Penembahan Senopati Sultan Mataram pertama. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |