Sasar Keluarga Rentan, Kampus Gresik Edukasi Sosiopsikologi di 4 Kecamatan

TIMESINDONESIA, GRESIK – Agar tercipta hubungan keluarga yang berkualitas di Kabupaten Gresik Jawa Timur, sejumlah keluarga mendapat edukasi tentang peningkatan ketahanan Sosiopsikologi.
Terpilih sebagai edukator, sejumlah dosen Prodi Psikologi Islam Institut Agama Islam Daruttaqwa (Insida) memberikan edukasi tersebut saat dalam Program Bunda Puspa
Advertisement
Bunda Puspa merupakan implementasi dari salah satu misi yang diusung Bupati dan Wakil Bupati Gresik. Adalah 9 Prioritas Tematik atau Nawa Karsa untuk menuju Gresik Seger (Sejahtera, Bahagia dan Berdikari).
Dalam kesempatan tersebut, empat dosen prodi Psikologi Islam INSIDA Gresik disebar di beberapa kecamatan. Di antaranya kecamatan Panceng, Bungah, Duduksampean dan Manyar.
Seperti yang dilaksanakan di Desa Campurejo Panceng. Kegiatan pembelajaran Bunda Puspa menyasar di kampung nelayan dan diikuti sebanyak 30 peserta.
Perwakilan dari Dinas KBPPPA, Agustin Reniana mengatakan edukasi ini bagian dari membentuk keluarga tangguh dan bahagia pada masyarakat Gresik.
"Ini program pak Bupati Gresik dan Bu Wabup dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat yang rentan," katanya, Rabu (10/7/2024).
Kaprodi Psikologi Islam INSIDA Gresik, Ida Fitri Shobihah yang didapuk menjadi pemateri menyampaikan hal utama terkait ketahanan sosiopsikologis keluarga.
"Materi dikemas dalam bentuk permainan yang seru dengan tujuan agar lebih mudah diterima dan dipahami oleh peserta," katanya.
Pada kegiatan ini pemateri mengambil kesempatan untuk menggali tantangan problematika keluarga yang dihadapi oleh para peserta.
Setelah itu para peserta diajak untuk refleksi diri guna bisa memperkuat ketahanan sosiopsikologis keluarga yang dimiliki.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung semua peserta sangat antusias dan aktif berdiskusi. Mereka menyadari bahwa setiap keluarga memiliki problematika masing-masing dan setiap masalah mempunyai solusinya masing-masing.
"Maka yang diperlukan oleh mereka adalah kemampuan menyadari kondisi keluarga, permasalahan yang sedang dihadapi dan mengetahui langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya," ujarnya.
Ida Fitri menambahkan, kegiatan ini diharapkan agar tak sampai ada masalah di dalam internal keluarga yang terus dibiarkan. Hal ini akan menumpuk dan membesar yang berpotensi merugikan diri sendiri dan anak.
"Melalui rangkaian materi yang telah disampaikan menjadikan tujuan dari kegiatan pembelajaran bunda puspa, yakni mewujudkan keluarga yang tangguh dan bahagia dapat terwujud teruwujud," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |