Peristiwa Daerah

Tanam Mangrove di Pesisir Probolinggo, Ra Fahmi: Yang Kita Tanam Hari Ini Ikut Bertasbih

Sabtu, 13 Juli 2024 - 16:26 | 137.31k
Ra Fahmi dari Ponpes Nurul Jadid menanam mangrove dan cemara udang di pesisir Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo (Foto: Iqbal/TIMES Indonesia)
Ra Fahmi dari Ponpes Nurul Jadid menanam mangrove dan cemara udang di pesisir Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo (Foto: Iqbal/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – KH Fahmi Abdul Haq Zaini atau Ra Fahmi dari Ponpes Nurul Jadid mengajak warga peduli lingkungan dengan menanam ratusan bibit mangrove di Pesisir Desa Pondok Kelor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jatim, Sabtu (13/7/2024) pagi.

Kegiatan yang dilakukan bersama ratusan warga setempat itu, dilakukan salah satunya untuk menyambut Hari Mangrove Sedunia, yang diperingati setiap 26 Juli.

Advertisement

Ada 500 bibit pohon yang ditanam pada kegiatan tersebut. Terdiri dari 250 bibit mangrove, dan 250 bibit cemara laut.

Aksi lingkungan oleh Ra Fahmi dan ratusan warga itu, didukung oleh Mangrove Center Probolinggo, yang berpusat di Pantai Randu Tatah atau Pantai Duta Paiton.

Sebelum menanam mangrove di Pesisir Desa Pondok Kelor, Ra Fahmi bersepeda atau gowes bersama ratusan warga. Start dari Perumahan De Tanjung Raya, melewati jalan kampung, hingga finish di lokasi penanaman mangrove sejauh sekitar 3 kilometer.

Ra Fahmi mengatakan, gowes bareng dan penanaman pohon merupakan kegiatan yang sangat baik. Selain berolah raga untuk menjaga kesehatan, kegiatan itu juga berguna untuk memberikan penyadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan.

"Mudah-mudahan apa yang dilakukan pagi ini, dicatat sebagai ibadah oleh Allah SWT. Ini bukti konkrit bahwa kita ingin bergerak bersama-sama melakukan perubahan untuk Probolinggo lebih baik, " kata Ra Fahmi.

Menurut pria yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Probolinggo ini, penanaman mangrove bertujuan untuk menjaga Pantai di Desa Pondok Kelor agar tidak terkena dampak abrasi.

Selain itu, penanaman mangrove sangat banyak manfaatnya. Termasuk untuk mengembalikan hewan-hewan kepiting dan seterusnya .

"Lebih dari itu, saya pernah mendengar dawuh (pernyataan, Red), bahwa tanaman yang kita tanam hari ini juga ikut bertasbih kepada Allah SWT," ujar pria yang juga Kepala Biro Pengembangan Ponpes Nurul Jadid tersebut.

Ra Fahmi berharap, melalui gowes dan penanaman mangrove, masyarakat mampu merawat dan menjaga dengan baik.

“Sehingga manfaat yang akan timbul itu bisa kembali untuk kita semua. Tidak hanya untuk generasi saat ini, juga generasi yang akan datang,” ujar cucu pendiri Ponpes Nurul Jadid, KH Zaini Mun’im itu.

Sementara itu, Kepala Desa Pondok Kelor, Fredericks Ade Candra berterimakasih atas aksi lingkungan yang dilakukan di desa yang dipimpinnya.

"Semoga Ra Fahmi, sukses dan membawa perubahan yang terbaik untuk kabupaten Probolinggo," kata Fredericks Ade Candra.

Luas Mangrove Fluktuatif

Penelitian Aristiya Putri Widyantara dari Institut Teknologi Nasional Bandung bersama Tubagus Solihuddin dari Pusat Risat Kelautan, Badan Riset Sumber Daya Manusia, Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2020 menyebut, luas lahan mangrove di Kabupaten Probolinggo mengalami fluktuasi.

Penelitian berjudul Pemetaan Perubahan Luasan Lahan Mangrove di Pesisir Probolinggo Menggunakan Citra Satelit itu, menghitung perubahan luasan mangrove selama 20 tahun. Yaitu periode 1998 hingga 2018.

Dari penelitian itu diketahui, luas lahan mangrove di Kabupaten Probolinggo pada tahun 1998 sebesar 514 hektar. Tahun 2008 sebesar 386 hektar, dan pada tahun 2018 sebesar 464 hektar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES