Petani Gresik Ketagihan Tanam Tembakau, Mulai Kembangkan Jenis Jinten

TIMESINDONESIA, GRESIK – Petani di Desa Pucung Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik sumringah sebab tanaman tembakau yang mereka tanam berhasil panen.
Pada 2023 lalu, petani di wilayah itu mulai menanam tembakau di lahan 7 hektare untuk proyek percobaan.
Advertisement
Hasil panen para petani dihitung perbatang daun tembakau, hasilnya pun menggiurkan bisa sampao Rp60 juta per hektare. Sedangkan tahun ini ada 20 hektar dijadikan lahan tanaman tembakau.
Kepala Dusun Tamping, Joko Tayusman menambahkan, wilayahnya jadi pilot projec petani tembakau.
Pada tahun lalu, hasil produk tembakau di kirim ke perajang tembakau wilayah Lamongan, Jombang dan Bojonegoro.
"Kita masih menjual daun basah. Karena kita belum punya pencacah sendiri. Tetapi kedepanya dengan perjalanan pertanian tembakau yang sedang kita kembangkan ini akan ada subsidi khusus untuk alat pencacah dari dinas Peetanian. Saat ini kita masih menjual daun tambakai basah. Per 2 tonnya daun basah 8 juta," imbuh Joko.
Joko menyatakan, musim penen akan berlangsaung maksimal 3 bulan. Untuk pengairanya pihak pemdes memfasilitasi sumur bor dibeberapa lokasi sawah.
Nantinya juga akan terhubung dengan JUT berupa akses jalan pertanian yang saat ini progres pembangunanya masih 30 persen.
"Itu (tanaman tembakau) masih umur 53 hari jenis tembakau jinten. Kita bisa lihat daunya menghijau dan tebal. Jualnya kita mengandalkan berat. Dan tembakau jenis jinten biasanya untuk rokok merk Djarum. Tembakau tidak terlalu butuh air banyak. Hanya butuh kelembaban tanah saja," tuturnya.
Dapat pegembangan gapoktan desa pengembangan tembakau. Sementara ini Pucung desa terluas tanam tembakau.
Dipilih jinten karena memiliki bobot yang bagus. Sehingga bisa menaikkan hasil panen yang baik.
"Pupuk yang kita pakai NPK urea ZA, SP36 dan ZK. Dan sudah disubsidi dari pemerintah daerah. Kita dapat bibit tembakau jinten dari dinas pertanian. Masing poktan dapat 4 bungkus bisa ditanam untuk 20 hektar. Kita juga dapat plastik UV untuk pembenihan dari dinas pertanian," ungkap Joko.
Sementara itu, Kades Pucung Choirul Anam mengatakan, untuk menunjang pertanian tembakau, pemerintah desa (pemdes) setempat membangun jalan usaha tani (JUT) dari Dana Desa (DD) sektor ketahanan pangan sebesar 20%.
"Saat ini masih proses pengerjaan jalan usaha tani (JUT) dengan panjang 272 meter dengan tinggi pondasi jalan melintas di persawahan 80 centi meter. Anggaranya untuk JUT sekitar Rp153 juta atau 20 persen dari anggaran DD untuk realisasi ketahanan pangan," kata Choirul Anam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |