Peristiwa Daerah

Gegara Banyak Petani Jual Lahannya, Sawah di Kota Malang Menyusut Drastis

Minggu, 21 Juli 2024 - 14:47 | 38.71k
Ilustrasi - lahan sawah di daerah Kota Malang yang masih aktif. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Ilustrasi - lahan sawah di daerah Kota Malang yang masih aktif. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kian hari lahan pertanian di Kota Malang semakin mengkhawatirkan. Terlebih, saat ini lahan sawah aktif di Kota Malang diketahui sudah menyusut drastis.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan, sawah aktif di Kota Malang saat ini hanya tersisa 778 hektare (ha) saja.

Advertisement

Hal ini mengalami penurunan drastis, karena di tahun 2011 saja tercatat luasan lahan pertanian masih sekitar 1.300 ha. 

"Dari 2020 ke 2023 menyusut sekitar 9 ha. Sekarang (2024) sawah aktif 778 ha," ujar Slamet, Minggu (21/7/2024).

Penyusutan lahan pertanian di Kota Malang ini, salah satu faktornya karena banyak petani menjual lahannya. Hal itu bisa dikarenakan perkara ekonomi ataupun pembagian harta keluarga.

"Perkembangan penggunaan sawah (memang minim). Warga itu punya keinginan atau rencana dibuat rumah atau bagi harta dan lainnya," ungkapnya.

Melihat kondisi yang semakin miris, tentu akan berdampak terhadap ketersediaan bahan pokok, khususnya beras. Oleh sebab itu, Dispangtan Kota Malang memberikan berbagai fasilitas kepada petani yang masih aktif dan mendorong agar mereka tak menjual lahannya.

"Antisipasi, kami berikan fasilitas bibit benih padi, jagung, bantuan pestisida, racun tikus dan jaring pengaman bulir padi," katanya.

Selain itu, untuk tetap menjaga suplai bahan komoditas, Dispangtan Kota Malang menggandeng Bulog maupun Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) untuk secara rutin melaksanakan program Gerakan Pangan Murah (GPM).

"Dalam pengendalian, kita programkan GPM secara rutin. Kami kolaborasi dengan Perumda Tunas dan Bulog Kota Malang untuk menjalankan program ini," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES