Peristiwa Daerah

Momen Hari Anak Nasional di Kota Tasikmalaya Diwarnai Insiden Sekolah Ambruk

Selasa, 23 Juli 2024 - 20:25 | 19.45k
Sejumlah personel BPBD dan Polisi saat membereskan puing puing bangunan sekolah RA Muhammad Ramdhan di Jalan Kutaresik-Jati, Panyingkirian, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Selasa (23/7/2024). (Foto: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Sejumlah personel BPBD dan Polisi saat membereskan puing puing bangunan sekolah RA Muhammad Ramdhan di Jalan Kutaresik-Jati, Panyingkirian, Indihiang, Kota Tasikmalaya, Selasa (23/7/2024). (Foto: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Peringatan Hari Anak Nasional di Kota Tasikmalaya diwarnai insiden tak terduga. Bangunan Raudhlatul Athfal (RA) Muhammad Ramdhan yang berlokasi di Jalan Kutaresik-Jati, Kelurahan Panyingkirian, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, tiba-tiba ambruk, Selasa (23/7/2024) pagi.

Kepala RA Muhammad Ramdhan, Ana Yuliana, kepada awak media menjelaskan kronologi kejadian ambruknya ruang kelas RA Muhammad Ramdhan terjadi sekitar pukul 05.50 WIB, dan pertama kali diketahui oleh sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi. 

Advertisement

“Kejadian diketahui pada jam 05.50 WIB, bermula ada telepon dari warga tetangga sekolah bahwa ruang kelas sekolah ambruk," ungkap Ana.

Ana menuturkan setelah mendapatkan informasi tersebut, dirinya segera menuju lokasi untuk melihat kondisi sekolah. 

“Setelah dapat informasi itu saya langsung  menuju ke sekolah dan  memang sekolah sudah dalam keadaan roboh. Setelah itu saya menghubungi Kemenag. Kemenag langsung datang menindaklanjuti ini,” ujar Ana.

Dalam insiden ini, empat ruangan ambruk, yang terdiri dari tiga kelas dan satu ruang guru. Atas kejadian tersebut pihak sekolah menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk sementara harus diliburkan, karena ruangan kelas tidak mungkin dapat dipakai.

“Ya rencana hari ini mau dipakai, tapi pas ada kejadian ini kita meliburkan untuk sementara waktu. Padahal hari ini Hari Anak, momennya, sebetulnya kita mau merayakannya di sekolah. Tapi sayang  hari ini kejadiannya jadi nggak jadi,” terangnya.

Ana juga mengungkapkan bahwa bangunan sekolah tersebut memang sudah tidak layak untuk digunakan. Kerusakan pada bangunan telah terjadi sejak diguncang gempa berskala besar beberapa waktu lalu.

“Kondisinya memang sudah rusak akibat terjadinya gempa berskala besar, temboknya  sudah condong keluar, jadi sudah pisah dengan kuda-kudanya, jadi sudah retak. Memang setiap hari ada saja seperti pasir yang jatuh, terus kayu yang jatuh,” jelas Ana.

Untuk proses KBM ke depannya menurut Ana  pihak sekolah akan menggunakan ruangan yang masih bisa dipergunakan dan menyediakan tenda sebagai alternatif tempat belajar.

“Memang ada ruang yang satu lagi yang bisa kita pergunakan, terus nanti juga ada tenda untuk digunakan jadi ruang pembelajaran,” tuturnya.

Personel BPBD Kota Tasikmalaya bersama Polsek Indihiang Polres Tasikmalaya Kota langsung ke lokasi kejadian memberikan bantuan dengan mengangkut material bangunan yang berjatuhan. Mereka juga membantu para guru menyelamatkan barang-barang yang masih layak digunakan.

“Memang kalau secara fisik yang kita lihat memang kategorinya sudah tidak layak untuk dipergunakan, dan harus direhabilitasi,” kata Penata Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya, Erik Yowanda.

Erik menambahkan bahwa BPBD telah menyiapkan tenda untuk digunakan jika diperlukan. “Kalau tenda kita bisa fasilitasi. Sudah disampaikan kepada pak Lurah. Dan ini ambruknya murni karena sudah lapuk. Terlebih dua hari ini tidak ada hujan yang disertai angin,” tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES