Peristiwa Daerah

Menjadi Start Etape Ketiga TdBI, Doesoen Kakao Banyuwangi Semakin Tersohor di Mata Dunia

Rabu, 24 Juli 2024 - 20:27 | 24.29k
Keberangkatan pembalap sepeda pada etape ketiga dengan start di Doesoen Kakao Kendenglembu, Karangharjo, Glenmore. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Keberangkatan pembalap sepeda pada etape ketiga dengan start di Doesoen Kakao Kendenglembu, Karangharjo, Glenmore. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menjadi Start Etape Ketiga TdBI, Doesoen Kakao Banyuwangi Semakin Tersohor di Mata Dunia

BANYUWANGI - Doesoen Kakao Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore tengah menjadi pusat perhatian. Kawasan yang dikenal akan coklat terbaik dunia itu, dijadikan sebagai start etape ketiga Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2024, yang diikuti oleh para pesepeda dari berbagai negara.

Advertisement

Kehadiran TdBI 2024 tidak hanya menjadi ajang balap sepeda Internasional, tetapi juga menjadi momentum untuk mempromosikan keindahan alam serta potensi wisata Doesoen Kakao dibawah naungan PTPN XII Kebun Kendenglembu kepada dunia. 

Keberangkatan-pembalap-sepeda-2.jpg

Para pembalap asal Eropa sedang berfoto menikmati suasana Doesoen Kakao. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

Bagaimana tidak, Rider TdBI dan tim yang menyertainya dimanjakan oleh landscape hijau dari perkebunan kakao dan tebu sejauh mata memandang. Dikelilingi perbukitan yang asri ditambah banyaknya bekas bangunan kolonial Belanda, maka tak heran jika disebut sepetak eropa ditanah Jawa.

“Etape ketiga dimulai dari kecamatan Glenmore tepatnya di Doesoen Kakao yang terkenal dengan coklat dengan kualitas terbaik dunia,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (24/7/2024).

Keberangkatan-pembalap-sepeda-3.jpg

Terlebih, kepada para rider hingga pengunjung yang hadir, Ipuk menuturkan, dengan kualitas coklat terbaik, hasil produksi coklat di Doesoen Kakao sudah di ekspor di berbagai belahan benua.

“Coklat di Doesoen Kakao ini sudah ekspor di beberapa benua seperti Eropa, Amerika dan Asia,” ujarnya.

“Mudah-mudahan komoditas coklat terus dipertahankan, sehingga bisa menjadi salah satu produk andalan Banyuwangi,” imbuh Ipuk.

Dalam kesempatan tersebut para Rider dan tim beserta Bupati Banyuwangi hingga para pejabat yang hadir, mendapat suguhan minuman hingga makanan berbahan dasar coklat  hasil produksi Doesoen Kakao yang dikenal dengan coklat kualitas terbaik. 

Sementara itu, Manager PTPN XII Kebun Kendenglembu, Khubul Wathoni Ahsani Taqwin, STP, mengucap syukur karena Doesoen Kakao masuk dalam rute etape TdBI 2024. Dengan terpilihnya satu-satunya perkebunan kakao milik Pemerintah Republik Indonesia tersebut, bisa menjadi ajang promosi dan memperkenalkan potensi alam perkebunan coklat di mancanegara.

“Alhamdulillah Doesoen Kakao Kendenglembu terpilih menjadi pilihan start TdBI pada etape ketiga,” ucap Ahsan, sapaan akrab Khubul Wathoni Ahsani Taqwin.

Dengan menyandang penghasil coklat terbaik Se-Indonesia, masih Ahsan, maka tak heran potensi tersebut menjadi kebanggaan Banyuwangi, sehingga dimasukkan dalam event Sport Tourism. Event race satu-satunya di Indonesia yang masuk kalender Union Cycliste Internationale (UCI) 2024.

Diikuti oleh 20 tim dari 13 negara, TdBI 2024 menjadi sarana yang menunjukkan kepada dunia bahwa Doesoen Kakao masih eksis dan berkarya sekaligus bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

“Doesen Kakao sendiri tidak akan diam, kita akan terus berupaya berinovasi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait demi meningkatkan kualitas dan kesejahteraan warga sekitar,” cetus Ahsan.

Ahsan berharap, event balap sepeda internasional ini bisa terus berkelanjutan dan Doesoen Kakao bisa terpilih kembali, supaya kedepannya bisa selalu berbenah dalam segi pelayanan, fasilitas, Inovasi dan lainya.  

Doesoen Kakao dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif  dan bergerak dinamis agar lebih baik dan menjadi lebih bermanfaat bagi sekitar,” tegas Ahsan.

Diketahui etape ketiga TdBI 2024 ini memiliki rute terpanjang yaitu 175,3 KM dan terdapat sedikit tanjakan di daerah Pakel. Meski begitu panorama yang disuguhkan terutama pada kawasan perkebunan benar-benar menakjubkan. Apalagi Jalan Lintas Selatan (JLS) yang begitu mulus memperlancar pembalap berkompetisi. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES