Peristiwa Daerah

Mapala Halmahera Lakukan Ekspedisi Penelusuran Pemetaan Gua Liang Boeh Tasikmalaya

Kamis, 25 Juli 2024 - 12:41 | 82.25k
Dua anggota Mapala Halmahera STT Terpadu Nurul Fikri Depok saat melakukan pemetaan di gua Liang Boeh di Desa Parung, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya. Rabu (24/7/2024) (FOTO: Dok. Mapala Halmahera/TIMES Indonesia)
Dua anggota Mapala Halmahera STT Terpadu Nurul Fikri Depok saat melakukan pemetaan di gua Liang Boeh di Desa Parung, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya. Rabu (24/7/2024) (FOTO: Dok. Mapala Halmahera/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Halmahera Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Terpadu Nurul Fikri Depok melakukan ekspedisi penelusuran dan pemetaan Gua Liang Boeh di Desa Parung, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya

Ekspedisi yang melibatkan tiga belas mahasiswa ini akan berlangsung selama kurang lebih dua pekan, dimulai pada 22 Juli hingga 3 Agustus 2024.

Advertisement

Kepala Divisi (Kadiv) Caving Mapala Halmahera, Insiatun Aulia, menyatakan bahwa ekspedisi pemetaan ini merupakan bagian dari program kerja tahunan organisasi yang dikemas dalam bentuk pengembaraan.

"Penelusuran pemetaan ke Gua Liang Boeh ini diikuti sebanyak 13 orang, yang terdiri dari sembilan anggota muda dan enam mahasiswa pendamping," ungkap Insiatun, mahasiswa semester IV Jurusan Sistem Informasi, kepada TIMES Indonesia, Kamis (25/7/2024).

Gua Liang Boeh dipilih sebagai lokasi ekspedisi karena memiliki keanekaragaman ornamen gua serta jalur vertikal dan horizontal yang menantang. 

"Liang Boeh merupakan gua vertikal dengan ketinggian 15 meter, yang bisa mengasah skill SRT (Single Rope Technique) atau teknik meniti tali tunggal yang digunakan untuk masuk dan keluar dari gua vertikal," jelas Insiatun.

Menurut Insiatun yang memiliki nama rimba Lupin, hasil pemetaan gua ini akan diserahkan kepada pemerintah Desa Parung. 

"Hasil pemetaan nanti kita akan berikan kepada pemerintah desa. Banyak manfaat disamping untuk konservasi, gua juga bisa dijadikan sebuah kemanfaatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.

Mapala-Halmahera-b.jpgSejumlah Mapala Halmahera STT Terpadu Nurul Fikri Depok berfoto sebelum melakukan pemetaan di gua Liang Boeh di Desa Parung, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya. Selasa (23/7/2024) (FOTO: Dok. Mapala Halmahera/TIMES Indonesia)

Di tempat terpisah Sekjen Tasikmalaya Caving Community (TCC), Rudiyana, menambahkan bahwa Tasikmalaya merupakan kawasan karst dengan ratusan gua yang tersebar dari utara hingga selatan wilayah tersebut.

"Tasikmalaya merupakan kawasan karst yang memanjang, di mana terdapat ratusan gua. Yang pernah kami petakan saja ada sekitar 400 gua, kebanyakan berada di wilayah selatan Tasikmalaya," jelas Rudiyana. Kamis (25/7/2024).

Kegiatan penelusuran dan pemetaan gua oleh Mapala Halmahera menurut Lupin tidak hanya dilakukan di Tasikmalaya, tetapi juga di beberapa kota lain di Jawa Barat seperti di Kabupaten Bogor. 

Dengan dilakukan ekspedisi penelusuran dan pemetaan gua ini Lupin berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi ilmu pengetahuan, konservasi lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan potensi wisata gua. 

"Mapala Halmahera STT Terpadu Nurul Fikri akan terus menunjukkan dedikasi dalam menjelajah dan mengungkap keindahan alam Indonesia yang masih tersembunyi dengan tidak melanggar konsep kawasan konservasi yang tetap harus kita jaga bersama sesuai amanat di Kode Etik Pecinta Alam Indonesia," pungkas Lupin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES