Peristiwa Daerah Info Haji 2024

Kritik Buya Anwar Abbas, Kepadatan Tenda di Mina Harus Diperhitungkan dengan Matematika

Kamis, 25 Juli 2024 - 13:27 | 15.48k
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas. (Foto: MCH 2024 Kemenag RI)
FOKUS

Info Haji 2024

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas, mengkritisi cara pandang sebagian pihak yang mengomentari masalah kepadatan tenda jemaah haji Indonesia di Mina tanpa menggunakan analisa perhitungan matematika yang memadai. Menurutnya, kritik semestinya didasarkan pada data yang akurat mengenai jumlah jemaah dan luas lokasi yang tersedia.

Buya Anwar, panggilan akrab KH Anwar Abbas, menyampaikan pandangannya tersebut saat menghadiri pertemuan delegasi Amirul Haj 1445 H/2024 M di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas selaku Amirul Haj, Habib Sayyid Muhammad Hilal al Aidid selaku Naib Amirul Haj, serta anggota Amirul Haj lainnya seperti Habib Ali Hasan Bahar, Setiaji, Andie Megantara, Muhammad Aqil Irham, Reza Ahmad Zahid, Budi K Kresna, Ahmad Fahrurrozi, Alissa Wahid, Ariati Dina Puspita, dan tim sekretariat Amirul Haj Mariana Hasbie serta M Aziz Hakim. Hadir pula Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latied, staf khusus, staf ahli, tenaga ahli Menteri Agama, serta pejabat eselon II dan III Kementerian Agama RI.

Advertisement

Tantangan Kuota Haji 2024

Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 jemaah, ditambah dengan kuota tambahan 20.000 jemaah, sehingga total kuota mencapai 241.000 jemaah. Dari jumlah tersebut, 213.320 jemaah adalah jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah adalah jemaah haji khusus. Namun, luas lokasi di Mina yang tersedia untuk jemaah haji reguler hanya sekitar 172.000 meter persegi, yang berarti setiap jemaah hanya mendapatkan ruang sebesar 80 cm².

Pentingnya Analisa Matematis

Buya Anwar menegaskan bahwa kritik mengenai kepadatan tenda di Mina seharusnya mempertimbangkan keterbatasan ruang yang ada. "Ruang yang ada terbatas, sementara jumlah jemaah ditambah. Tentu porsi bagi masing-masing jamaah mengecil," ujar Buya Anwar pada Senin (22/7/2024). Ia juga menambahkan bahwa pemahaman media tentang penyelenggaraan haji sering kali tidak akurat dibandingkan dengan kenyataan di lapangan.

Buya Anwar menekankan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Agama, tetapi juga Pemerintah Saudi. Ia menyarankan agar Menag mengusulkan kepada pihak Arab Saudi untuk menambah ruang vertikal di Mina untuk menghindari kepadatan, karena menambah ruang horizontal sudah sulit dilakukan.

Apresiasi dari Menag dan Dirjen PHU

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan terima kasih kepada para Naib dan anggota Amirul Haj atas kerja keras mereka dalam memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia. "Terima kasih atas kerja kerasnya membantu kita semua memberikan layanan kepada jamaah haji Indonesia dan memastikan bahwa layanan yang diterima oleh para jamaah haji Indonesia itu sesuai dengan apa yang direncanakan," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief. "Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Amirul Haj, Naib Amirul Haj, dan seluruh anggota, atas dedikasinya dan dukungannya terhadap penyelenggaraan Haji 1445 H/2024 M," sebutnya.

Dengan analisa yang lebih mendalam dan berdasarkan data yang akurat, diharapkan kritik dan saran terkait penyelenggaraan haji dapat lebih konstruktif dan memberikan solusi yang efektif untuk kepentingan bersama, terutama bagi kenyamanan dan keselamatan jemaah haji di masa mendatang.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES