Diskusi Bareng, Bacabup Alif dan Aliansi BEM Gresik Soroti Masalah Pengangguran

TIMESINDONESIA, GRESIK – Bertemu bakal calon bupati (Bacabup) Asluchul Alif, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabupaten Gresik Jawa Timur menyoroti masalah pendidikan dan pengangguran. Dalam diskusi santai bersama Bacabup Alif tersebut, para mahasiswa Gresik mengeluhkan kondisi Gresik saat ini.
Dari data, angka tingkat pengangguran yang mencapai 6,82 persen pada tahun 2023 atau lebih tinggi 2 persen bila dibandingkan Provinsi Jatim yang hanya 4,88 persen.
Advertisement
Hal ini kontradiktif dengan banyaknya perusahaan yang ada di Kota Pudak. Selain itu, para mahasiswa juga mengeluhkan mahalnya biaya pendidikan.
Menanggapi hal itu, Bacabup Gresik dr. Alif menyampaikan komitmen dalam mengatasi persoalan pengangguran.
Untuk itu, dirinya mengajak generasi muda untuk bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan di Gresik.
"Ada beberapa program sudah kami siapkan untuk mengatasi pengangguran. Mulai dari penciptaan sistem informasi berbasis NIK (Nomer Induk Kependudukan, red), pinjaman modal tanpa bunga bagi UMKM hingga penyediaan pasar untuk pelaku UMKM," kata dr. Alif, Kamis (25/7/2024).
Dosen sekaligus Ketua Prodi Adminstrasi Kesehatan Universitas Anwar Medika itu berjanji akan menciptakan sistem informasi berbasis NIK.
Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui secara real time sebaran pengangguran. Sekaligus mewajibkan perusahaan untuk memanfaatkan sistem ini.
"Kami implementasi dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda). Nanti berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pengawasan dan penegakan peraturan," terangnya.
Selanjutnya, berkaitan pinjaman modal 0 persen untuk UMKM nanti akan dilakukan melalui Bank Gresik atau koperasi.
Pemilihan koperasi dikarenakan prosesnya tidak memerlukan BI checking, sehingga lebih mudah diakses oleh UMKM.
"Dengan meningkatkan akses permodalan bagi UMKM tentu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal," tegas bapak tiga anak ini.
"Kami juga bakal sediakan pasar guna membuka kesempatan bagi UMKM untuk memasarkan produknya," tambahnya.
Selain persoalan pengangguran, Bacabup Gresik dr. Alif juga menjabarkan tentang program pendidikan gratis mulai dari sekolah dasar (SD) hingga tingkat Universitas.
"Adapun kriterianya berlaku untuk seluruh siswa dengan ekonomi lemah," ujarnya.
Tak lupa, pria asal Desa Sembayat, Kecamatan Manyar mengucapkan terimakasih kepada perwakilan BEM se-Kabupaten Gresik atas masukan terkait program yang akan dilakukan demi Kabupaten Gresik yang lebih maju.
"Kreatifitas anak muda sangat kita harapkan untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Gresik dalam 5 tahun mendatang, kita tidak boleh kalah saing dengan Kabupaten/Kota sekitar," pungkas dr. Alif. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |