Peristiwa Daerah

Lia Istifhama: Melalui Stategi Resiprositas DPMPTSP Jatim Fokus Tingkatkan Investasi

Jumat, 02 Agustus 2024 - 14:18 | 20.08k
Dr. Lia Istifhama M.E.I,  Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) terpilih 2024-2029 saat bertemu Kepala DPMPTSP Jatim, Dyah Wahyu Ermawati. (Foto: Sahabat Ning Lia)
Dr. Lia Istifhama M.E.I,  Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) terpilih 2024-2029 saat bertemu Kepala DPMPTSP Jatim, Dyah Wahyu Ermawati. (Foto: Sahabat Ning Lia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dr. Lia Istifhama M.E.I,  Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) terpilih 2024-2029 mengapresiasi strategi yang diterapkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur. 

Ning Lia sapaan akrab Dr. Lia Istifhama menyebut melalui Strategi Resiprositas, menggambarkan cara DPMPTSP Jatim membangun iklim investasi yang kondusif di Jawa Timur. Hal itu diungkapkan Ning Lia saat berkunjung dan bertemu Kepala DPMPTSP Jatim, Dyah Wahyu Ermawati. 

Advertisement

"Pendekatan ini melibatkan pertukaran kebaikan yang akhirnya memicu timbal balik positif dari para investor. Cara Ibu Dyah Erma sebagai Kepala Dinas DPMPTSP Pemprov Jatim dengan memberikan pelayanan yang baik untuk membentuk kenyamanan berinvestasi merupakan aplikasi resiprositas. Resiprositas ini merupakan salah satu bentuk teori Modal Sosial yang menjelaskan bahwa akan ada pertukaran dari sebuah hubungan sosial. Jika kita menanam kebaikan, pasti akan mendapatkan panen kebaikan dari orang lain,” kata Ning Lia kepada TIMES Indonesia, jumat (2/8/2024).

DPMPTSP-Jatim-2.jpg

Ning Lia melanjutkan jika berkaitan dengan meningkatnya investor di Jawa Timur, salah satunya dengan geliat Pemprov Jatim menyambut event East Java Investment Dialogue (EJID) Oktober 2024 mendatang. Sebuah event besar yang digelar kolaboratif antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur bersama DPMPTSP Jatim, yang disebut-sebut menawarkan investasi hingga 40 Triliun.

“Bukan mustahil jika Jatim berani mematok angka sefantastis itu, karena pada kenyataannya realisasi investasi Jatim selalu menunjukkan tren positif di berbagai bidang garapan, baik energi, manufaktur, pariwisata, dan kawasan ekonomi khusus, seperti JIIPE dan Singhasari,” ungkapnya.

Salah satu potret meningkatnya investasi di Jatim dijelaskan oleh Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono dalam sambutannya saat membuka kegiatan Road to EJIF: EJID.

“Realisasi investasi triwulan I year on year (y on y) tahun 2024 meningkat sebesar 20,7 persen yang mana kontribusi realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang 16,1 persen. Realisasi investasi ini tak lain karena kami (Pemprov Jatim) selalu berusaha memberikan layanan yang sangat baik agar semua keperluan berinvestasi bisa dipenuhi,” papar Ning Lia.

Ning Lia yang juga dikenal sebagai aktivif perempuan Nahdlatul Ulama Jawa Timur menyebut jika layanan yang baik inilah sebagai contoh nyata strategi resiprositas yang efektif dalam menumbuhkan ekonomi.

“Kalau kita lihat contoh tawaran investasi yang sangat menggebrak itu, maka ini sangat mungkin menjadi nyata karena memang pada kenyataannya DPMPTSP memberikan pelayanan yang baik. Kebaikan yang ditanam oleh DPMPTSP inilah yang akan menjadi komunikasi ‘getok tular’ antar para investor, terutama investor asing,” jelasnya.

Ning Lia menambahkan, Jawa Timur tempat yang tepat untuk berinvestasi.

"Selain masyarakat Jatim yang sangat humble, juga ada dukungan dari pemerintah yang mau menyerap aspirasi kendala atau hambatan selama berinvestasi sehingga menemukan solusi yang secara long term planned, membawa maslahat bagi masyarakat," harapnya.

DPMPTSP-Jatim-3.jpg

Sementara, Kepala DPMPTSP Jatim, Dyah Wahyu Ermawati, mengatakan jika  pelayanan yang baik memang menjadi komitmen utamanya untuk terus meningkatkan minat investasi.

“Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dalam keperluan berinvestasi. Hal ini sudah kewajiban karena kita bicara hajat hidup warga Jatim, yang mana meningkatnya investasi, secara langsung menjadi multiplier effect meningkatkan gairah ekonomi. Lapangan kerja meningkat dan peluang sektor ekonomi produktif seperti UMKM juga meningkat. Maka, meningkat pula perputaran uang di tengah masyarakat, terutama daya beli yang terus mengalami tren positif,” katanya.

Dyah menambahkan jika menarik minat investasi tentu harus mempertimbangkan indikator apa saja yang menjadi penentu preferensi investor.

“Dan setelah melalui telaah mendalam, maka diketahui bahwa salah satu faktor utama adalah kenyamanan dan dukungan dari pemerintah setempat,” pungkas Kepala DPMPTSP Pemprov Jatim, Dyah Wahyu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES