Peristiwa Daerah

Pupuk Indonesia Perkuat Peran Perempuan di Sektor Pertanian dengan Program Kartini Tani

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 16:33 | 26.96k
Ketua PIKA-PI, Tata Rahmad Pribadi. (Foto: PT Pupuk Indonesia For TIMES Indonesia)
Ketua PIKA-PI, Tata Rahmad Pribadi. (Foto: PT Pupuk Indonesia For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – PT Pupuk Indonesia Persero terus berkomitmen dalam mendorong pertanian berkelanjutan atau sustainability agriculture serta memberdayakan perempuan di sektor pertanian. Melalui program Kartini Tani, Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia (PIKA-PI) memperluas programnya hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh menyampaikan, Pupuk Indonesia secara konsisten mendorong pemberdayaan perempuan dalam sektor pertanian serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Advertisement

Sementara di Banyuwangi, Tri Wahyudi Saleh menambahkan, program Kartini Tani dirancang sebagai bentuk memberdayakan keterlibatan perempuan dalam aktivitas pertanian, baik dalam aspek on-farm maupun off-farm agar berjalan lebih komprehensif.

“Kartini Tani menjadi salah satu inisiatif dari Pupuk Indonesia untuk memperkuat peran perempuan dalam industri pertanian, sehingga mampu menjadi penggerak kesejahteraan serta ketahanan pangan masyarakat,” ucapnya, Sabtu (3/8/2024).

“Melalui skema pemberdayaan, kelompok perempuan akan didorong untuk memperluas penerapan pertanian berkelanjutan,” imbuh Tri Wahyudi.

etua-PIKA-PI-Tata-Rahmad-Pribadi-a.jpgKetua PIKA-PI, Tata Rahmad Pribadi, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh foto bersama dengan penerima bantuan pupuk. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

Dalam kesempatan itu, Pupuk Indonesia juga memberikan bantuan berupa mesin penggiling dan pupuk NPK Phonska Plus kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Jambewangi sebanyak 500 kilogram (kg). Pupuk Indonesia juga memberikan bantuan Petro Ponic atau nutrisi untuk budidaya hidroponik kepada KWT Plataran Hayu sebanyak 10 paket.

“Dengan menghadirkan para expert petani perempuan untuk berbagi pengalaman kepada Kartini Tani, diharapkan program ini memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pertanian di Indonesia,” ujar Tri Wahyudi.

Sementara itu, Ketua PIKA-PI, Tata Rahmad Pribadi menjelaskan, program Kartini Tani telah menyasar di lima titik wilayah. Dan kali ini hadir di Banyuwangi karena terkenal sebagai sentra penghasil komoditas buah naga Jawa Timur. 

Sebelumnya, KWT di Banyuwangi mendapatkan binaan program Agrosolution atau ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir dengan menggandeng beberapa stakeholder. Komunitas tersebut saat ini diperkuat melalui program Kartini Tani.

“Pupuk Indonesia ingin mensupport semua program-program perusahaan bidang pertanian, sehingga kami terjun langsung dengan membentuk Kartini Tani Indonesia. Di Banyuwangi penguatan peran Kartini Tani dilakukan melalui pengembangan potensi hasil komoditas buah naga dengan rekomendasi pupuk Phonska Plus dan pengembangan potensi budidaya hidroponik dengan rekomendasi pupuk Petro Ponic,” jelas Tata.

Menurut Tata, peran perempuan dalam pertanian sangat krusial. Kartini Tani menjadi simbol dukungan Pupuk Indonesia kepada para petani perempuan dalam mengembangkan kemampuan, mengakses teknologi modern, dan memberdayakan ekonomi mereka. Harapannya perempuan dapat mewujudkan masa depan yang lebih sejahtera dan inklusif.

“Kartini Tani ini menjadi penggerak perempuan untuk turut aktif menjaga ketahanan pangan, selain itu juga turut mensejahterakan masyarakat sekitarnya. Kita memberikan pendampingan, mulai dari pembibitan hingga pasca panen seperti pemasaran,” tuturnya.

etua-PIKA-PI-Tata-Rahmad-Pribadi-b.jpg

Data dari BPS 2023 menunjukkan bahwa jumlah petani perempuan di Indonesia mencapai 4,2 juta orang atau sekitar 14,4% dari total petani. Oleh karena itu, inisiatif Kartini Tani dirancang untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam segala aspek pertanian, baik itu di bidang pertanian langsung maupun di luar pertanian.

"Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat peran perempuan melalui langkah-langkah konkret yang mencakup penguatan kelembagaan, pengembangan agribisnis, peningkatan kompetensi, dan digitalisasi usaha pertanian secara berkelanjutan," terang Tata. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES