Dishub Surabaya akan Tambah Unit Feeder WiraWiri dan Suroboyo Bus, Ini Rutenya!

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Transportasi publik di Surabaya semakin diminati masyarakat. Terbukti dengan kenaikan penumpang Suroboyo Bus dan Feeder WiraWiri setiap bulannya.
Melihat minat masyarakat yang semakin tinggi pada transportasi publik tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya akan kembali menambah rute dan unit Feeder WiraWiri dan Suroboyo bus pada akhir tahun 2024 mendatang. Rencananya akan ditambah 7 rute Feeder WiraWiri baru.
Advertisement
"Rute baru Suroboyo bus direncanakan akan mengisi rute Terminal Purabaya - UNAIR Kampus C. Sedangkan, rute terbaru feeder akan melayani kawasan permukiman atau perkampungan dan terkoneksi dengan rute trank (Suroboyo bus) atau kawasan wisata," jelas Ketua Tim Perencanaan dan Pengembangan Angkutan, Bidang Angkutan, Dishub Kota Surabaya, Ismanto.
Sementara itu, untuk mengisi penambahan rute tersebut disiapkan 50 unit baru, yang terdiri dari 12 unit Suroboyo bus dan sisanya adalah unit Feeder WiraWiri.
"50 unit baru, kalau yang sudah beroperasi ada 56 Feeder WiraWiri dan 45 Suroboyo bus," imbuhnya.
Saat ini, lanjut Ismanto, sedang dilakukan persiapan dan pendekatan kepada masyarakat terkait penambahan rute.
"Ini sedang disiapkan semuanya, termasuk pendekatan kepada masyarakat terkait rute-rute baru yang akan ditambahkan," jelasnya.
Untuk diketahui, Feeder WiraWiri diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 2 Maret 2023 lalu sebagai upaya pemerataan transportasi masyarakat dan memecah kemacetan.
Transportasi berdimensi kecil tersebut tercatat mengalami kenaikan dua kali lipat dari data bulan Juli 2023 hingga Juni 2024.
"Jumlah penumpang Feeder WiraWiri cenderung mengalami peningkatan. Pada Juli 2023 tercatat ada sebanyak 64.054 penumpang, jumlah ini terus meningkat menjadi 121.250 penumpang pada Juni 2024," urai Ismanto.
Menurutnya, ada beberapa alasan yang membuat masyarakat memilih Feedeer WiraWiri sebagai tranportasi sehari-hari. Pertama, kesadaran masyarakat untuk membantu mengurangi kemacetan dengan memanfaatkan transportasi publik sudah mulai meningkat.
Alasan lainnya adalah tarif feeder yang relatif murah dan tidak perlu membayar lagi jika akan berganti kendaraan, baik itu Suroboyo bus ataupun feeder lainnya. Tarif yang terintegrasi tersebut berlaku selama dua jam perjalanan.
"Selain itu, rute-rute feeder yang ada bisa menjangkau ke kawasan pemukiman sehingga masyarakat semakin dekat dengan layanan angkutan umum. Rute Suroboyo bus dan feeder juga sudah terkoneksi dengan moda lainnya, seperti stasiun Pasar Turi, stasiun Gubeng, stasiun Wonokromo, dan Pelabuhan Tanjung Perak," tambahnya.
Bahkan, Suroboyo bus dan feeder sudah terkoneksi dengan angkutan perkotaan Trans Jatim di terminal Purabaya, halte Dukuh Menanggal dan halte Siwalankerto.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |