Begini Cara AQUA Banyuwangi Atasi Stunting, Sulap Pekarangan jadi Sumber Gizi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Stunting menjadi ancaman besar terhadap kualitas sumber daya manusia di Indonesia, dengan masalah gangguan pertumbuhan fisik hingga perkembangan kecerdasan akibat tidak terpenuhinya kebutuhan gizi khususnya generasi muda.
Melihat ancaman itu PT Tirta Investama Pabrik AQUA Banyuwangi terus berupaya dan berkomitmen memerangi stunting demi Indonesia emas tanpa stunting. Hanya bermodalkan pekarangan rumah, perusahaan air minum itu telah menjamin kebutuhan gizi protein nabati maupun hewani masyarakat Banyuwangi.
Advertisement
Program yang dinamai Kebun Gizi itu merupakan rangkaian kegiatan program Pencegahan Stunting PT. Tirta Investama Pabrik AQUA Banyuwangi, dalam memenuhi kebutuhan gizi hanya dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Sampai Agustus 2024 ini, AQUA telah memfasilitasi dua kebun gizi yang terletak di Desa Benelan Kidul dan Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.
Hasil panenan sayuran warga dari kebun gizi. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Selain untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, adanya kebun gizi ini juga sebagai mekanisme membudayakan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat, real food dan memberdayakan kader posyandu. Secara jangka panjang diharapkan mampu untuk mengurangi cost belanja sayur termasuk mencegah angka stunting.
Kepala Pabrik AQUA Banyuwangi, Achmad Afandi menjelaskan, Keefektifan pencegahan stunting harus dilakukan mulai hulu hingga hilir. Dalam hal ini mulai dari saat masih menjadi calon pengantin untuk ibu dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau 2 tahun untuk bayi. Masa krusial itulah program Cegah Stunting AQUA Banyuwangi difokuskan.
Di lapangan, masih Afandi, AQUA menitikberatkan pada pelatihan kader, edukasi masyarakat dan anak usia sekolah, pendampingan ibu hamil, fasilitasi alat kesehatan dan kebun gizi keluarga.
“Pertama kita ajari kader untuk mengelola sayuran yang diintegrasikan ke posyandu, kemudian jangka panjangnya akan kita fasilitasi kebun gizi ini sampai dirumah-rumah warga. Khususnya yang pra sejahtera”, kata Afandi pada, Rabu (7/8/2024).
Tak hanya itu, kebun gizi juga sebagai solusi menipisnya lahan untuk pertanian. Oleh sebab itu masyarakat dilatih untuk mampu memproduksi makanan sendiri. Mulai dari kangkung, sayur sawi, bayam, terong, tomat, dan cabai. Hasil panen tersebut diintegrasikan dengan posyandu yang dibeli dengan harga murah oleh masyarakat.
“Uang yang terkumpul akan digunakan operasional bagi kader untuk menanam sayuran lagi,” ujar Afandi.
“Awalnya kita latih dulu kader kesehatan di dua desa dampingan, nantinya akan difasilitasi lagi, sehingga akan semakin menjamur kebun gizi di sekitar pabrik AQUA kota Gandrung ini,” tambahnya.
Kader kesehatan Desa Benelan Kidul, Jazila menuturkan, kebun gizi dari AQUA sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan sayuran yang sehat dan murah. Mereka tahu bagaimana pengelolaannya sehingga tidak ragu untuk dikonsumsi di rumahnya masing–masing.
“Awalnya kami tidak tahu sama sekali tentang tanam menanam, kerena memang bukan petani. Tetapi kini, dengan pendampingan PPM Paradigma kami jadi tahu bagaimana cara menanam sayuran yang baik sampai mendapat hasil panen yang maksimal. Program ini sangat manfaat sekali untuk masyarakat,” cetus Jazila.
Pendamping program Cegah Stunting AQUA Banyuwangi dari PPM Paradigma, Agus Nur Fahmi memanen sayur di Kebun Gizi Desa Alasmalang bersama warga. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Sebagai informasi, hasil kedua kebun gizi yakni sebanyak 65 Kilogram (Kg) kangkung, 23Kg bayam, dan 7Kg tomat berhasil dipanen pada masa panen pertama. Seluruhnya telah didistribusikan pada masyarakat yang hadir di posyandu baik Desa Alasmalang maupun Desa Benelan Kidul.
Semenetara itu, Pendamping program Cegah Stunting Banyuwangi, Agus Nur Fahmi yang mewakili dari PPM Paradigma merasa bahagia karena respon masyarakat begitu antusias. Sayuran yang dibawa ke posyandu diterima dengan baik.
“Ini menjadi modal yang bagus dalam pendampingan lanjutannya nanti,” tutur pria lulusan Universitas Airlangga itu. (d)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |