Sempat PHK Ribuan Karyawannya, PT APL Mulai Serap Tenaga Kerja di Kota Banjar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Disnaker Kota Banjar melalui Kabid Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, Dewi Fartika, mengungkap bahwa PT Sunchang telah dinyatakan bangkrut.
"Ada sekitar 230 karyawan PT Sunchang yang masih di pekerjakan secara rumahan yang ada di sekitar pabrik tanpa melakukan PHK, " ungkapnya usai menggelar sosialisasi bahaya pinjaman online bersama OJK, KADIN, SPSI Kota Banjar dan beberapa perusahaan besar di Aula Disnaker Kota Banjar, Rabu (14/8/2024).
Advertisement
Selain kebangkrutan yang melanda pabrik bulu mata tersebut, Dewi juga menyebut nasib PT APL yang sebelumnya berada di ujung tanduk dengan melakukan PHK besar-besaran terhadap karyawannya.
Pabrik kayu legendaris ini melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 3800 karyawannya secara bertahap akibat dihantam pandemi Covid-19.
"Dari 151 Perusahaan yang terdaftar di Kota Banjar, 1 perusahaan dinyatakan bangkrut yaitu PT Sunchang sementara APL kondisinya sudah mulai stabil ya," jelas Dewi.
Kendati PT APL masih kurang sehat, lanjut Dewi, saat ini sudah ada kenaikan produksi yang di bantu oleh PT Layo, investor dari luar yang dikelola oleh owner PT APL.
"Sementara untuk pekerjanya, PT APL menyerahkan ke PT MJL yang sebelumnya hanya 500 tenaga kerja sekarang mencapai 800 tenaga kerja," jelasnya.
Direktur Umum PT APL, Wahyu Hidayat mengatakan bahwa saat ini kondisi perusahaan sedang dalam tahap pemulihan dari sakit yang diakibatkan pandemi Covid-19.
“Ketika Covid-19 datang, semua hancur karena permintaan dari buyer berkurang,” katanya.
Dampak besar dari Pandemi Covid-19 disebut Wahyu menjadi penyebab anjloknya permintaan dari Cina, Timur Tengah bahkan Eropa sehingga perusahaan mengalami kerugian.
Situasi tersebut membuat manajemen terpaksa melakukan PHK bertahap terhadap 3.800 karyawannya.
"Kendalanya yaitu modal, sulit mencari investor dan pangsa pasar yang lesu, " ungkapnya.
Kendati demikian, saat ini perusahaan yang banyak mempekerjakan warga setempat ini diakuinya mulai bangkit kembali dan diharapkan dapat mencapai masa kejayaannya seperti tahun 2018 lalu.
"Sekarang kita kan ganti investor ya sehingga bisa memulihkan kondisi APL yang sedang sakit dan diharapkan ke depannya dapat lebih menyerap tenaga kerja, " Paparnya.
"Kami juga sekarang bekerjasama dengan dua perusahaan outsourcing. Ini tidak masalah ya selama mereka mau memperbaiki manajemennya, " pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |