Peristiwa Daerah

Kecam Persekusi NU Karawang, Ketua PCNU Cianjur Minta GP Ansor dan Banser Siaga Pasukan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 22:48 | 99.99k
Gelar pasukan GP Ansor dan Satkorcab Banser Cianjur di Kantor PCNU Cianjur, Rabu (14/8/2024). (Foto: GP Ansor Cianjur for TIMES Indonesia)
Gelar pasukan GP Ansor dan Satkorcab Banser Cianjur di Kantor PCNU Cianjur, Rabu (14/8/2024). (Foto: GP Ansor Cianjur for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CIANJUR – Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur, KH Deden Usman Ridwan, mengungkapkan rasa kekecewaan atas lambatnya proses penanganan kasus persekusi NU Karawang terhadap anggota Banser dan kiai NU di Karawang.

"Hingga saat ini para pelaku belum juga berhasil ditangkap, yang tentunya menimbulkan keresahan dan kekhawatiran di kalangan pengurus dan Nahdliyin," kata Kiai Deden kepada TIMES Indonesia dalam agenda gelar pasukan Ansor Banser di Kantor PCNU Cianjur, Rabu (14/08/2024).

Advertisement

Menurut Kiai yang juga lulusan Pondok Pesantren Lirboyo kediri,  Jatim, menegaskan, bahwa kasus ini bukan hanya merupakan serangan terhadap individu, tetapi juga merupakan penghinaan terhadap martabat organisasi dan ajaran yang diperjuangkan oleh Nahdlatul Ulama. 

Oleh karena itu, pihaknya atas nama PCNU Kabupaten Cianjur secara tegas mendesak pihak berwenang dalam hal ini kepolisian untuk segera menangani kasus ini dengan lebih serius dan profesional hingga tuntas. 

"Artinya proses hukum harus dilakukan secara transparan dan adil, agar kepercayaan masyarakat terhadap hukum dan keadilan dapat tetap terjaga dengan baik," ujar pengasuh Pondok Pesantren Al-I'tishom Warungkondang tersebut.

Lebih lanjut, KH Deden juga meminta kepada Pimpinan Cabang (PC) Ansor dan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Kabupaten Cianjur beserta jajaran untuk selalu siaga dan proaktif dalam mengikuti perkembangan kasus ini. 

"Seluruh kader Ansor dan Banser diminta untuk tidak bertindak sendiri-sendiri, melainkan harus tetap berada dalam satu komando, mengikuti arahan dari pimpinan tertinggi," imbuhnya menambahkan. 

Hal senada disampaikan Ketua GP Ansor Cianjur, Ariful Holiq Zaelani dengan geram mengutuk segala persekusi terhadap Banser dan Kiai NU di Karawang serta menuntut Kapolresnya untuk mempercepat proses penangkapan pelaku tersebut secepat-cepatnya.

Namun demikian ia menyatakan bahwa sikap disiplin dan kesatuan organisasi GP Ansor sangat penting untuk menjaga soliditas dan untuk memastikan bahwa segala tindakan yang diambil sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianut oleh Nahdlatul Ulama. 

"Kami tegaskan bahwa reaksi yang berlebihan atau tidak terkoordinasi hanya akan memperburuk situasi dan berpotensi menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi semua pihak," jelasnya.

Dalam situasi seperti ini, Aang Arif mengingatkan seluruh kader Ansor dan Banser untuk terus memperkuat ukhuwah dan solidaritas di antara sesama Nahdliyin. Kehati-hatian dan kewaspadaan harus selalu diutamakan, jangan sampai kehilangan sikap bijak dan damai yang menjadi ciri khas organisasi. 

"Kita intruksikan agar seluruh kader Ansor Banser di Cianjur untuk selalu menjaga komunikasi yang baik dengan pihak keamanan setempat. Hal ini penting agar segala informasi yang berkembang di lapangan dapat segera ditindaklanjuti dengan tepat," pesannya.

Selain itu, Pimpinan Pondok Pesantren Almusri Banu Mansur Bojongpicung ini mengimbau agar setiap kader Ansor dan Banser di tingkat kecamatan hingga desa-desa untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah kondisi yang rentan terhadap provokasi. 

"Semuanya kita minta dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga kedamaian dan keamanan, bukan hanya untuk organisasi tetapi juga untuk masyarakat secara umum," timpalnya.

Dirinya menyebut, keterlibatan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial keagamaan harus tetap menjadi prioritas, sebagai wujud nyata dari pengabdian NU kepada masyarakat dan bangsa. 

"Dengan upaya ini kita berharap bahwa keadilan segera ditegakkan, dan bahwa kasus penganiayaan ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan hukum yang berlaku," tandasnya.

Sebagai tambahan informasi, bahwa sebelum menggelar apel pasukan, GP Ansor Kabupaten Cianjur rencananya akan melakukan konvoi ke Mapolres Cianjur, namun urung dilakukan karena diminta aparat untuk membatalkan demi menjaga kondusivitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES