Peristiwa Daerah

Sambut HUT ke-79 RI, Damkar Kota Tasikmalaya Gelar 'Nasi Goreng Kahuruan'

Kamis, 15 Agustus 2024 - 15:53 | 21.93k
Kolase foto Suasana Semarak Lomba Memasak Nasi Goreng Kahuruan di Mako Pemadam Kebakaran, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (15/8/2024). (Foto: Dok. Damkar Kota Tasikmalaya) 
Kolase foto Suasana Semarak Lomba Memasak Nasi Goreng Kahuruan di Mako Pemadam Kebakaran, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (15/8/2024). (Foto: Dok. Damkar Kota Tasikmalaya) 
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Suasana semarak menyelimuti halaman Markas Komando Pemadam Kebakaran atau Mako Damkar Kota Tasikmalaya pada Kamis (15/8/2024) pagi. 

Para personel Pemadam Kebakaran (Damkar) tampak antusias mengikuti lomba memasak "Nasi Goreng Kahuruan," sebuah kegiatan unik yang digelar untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus meningkatkan kekompakan dan keterampilan para personel.

Advertisement

Lomba ini bukanlah sekadar ajang kompetisi memasak biasa. Dengan mengenakan atribut lengkap pemadam kebakaran—mulai dari baju PDL hingga Fire Jacket—para peserta tampil total dalam mempersiapkan hidangan andalan mereka. Bahkan, beberapa di antara mereka menghias pipinya dengan cat bergambar bendera merah putih, menambah nuansa patriotisme dalam acara ini.

Kabid Damkar Kota Tasikmalaya, Boedi Santoso, mengungkapkan bahwa ide lomba ini tercetus sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan solidaritas dan kemampuan multitalenta para personel Damkar. 

"Personel Damkar dituntut untuk tidak hanya tanggap dalam situasi darurat, tetapi juga mandiri dan memiliki keterampilan yang beragam, termasuk memasak," ujar Boedi keoada awak media Kamis (15/8/2024) pagi. 

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi salah satu cara untuk memperingati Hari Kemerdekaan dengan cara yang unik dan berkesan.

Yang membuat lomba ini semakin menarik adalah adanya tantangan tambahan yang harus dihadapi oleh para peserta. Saat proses memasak berlangsung, tiba-tiba terdengar suara sirine peringatan kebakaran, seolah-olah menguji kesiapsiagaan mereka dalam situasi darurat.

 "Peserta harus tetap siap siaga, seolah-olah mereka sedang diuji dalam kondisi nyata. Mereka mengenakan perlengkapan lengkap, sehingga jika sewaktu-waktu ada laporan kebakaran, mereka dapat langsung bertindak," jelas Boedi.

Lomba ini diikuti oleh banyak regu, masing-masing terdiri dari dua orang, di mana satu orang bertugas sebagai koki dan satu lagi sebagai asisten. Dengan waktu yang dibatasi hanya 20 menit, para peserta berlomba untuk menyajikan hidangan nasi goreng terbaik yang dinilai berdasarkan beberapa kriteria: penyajian, rasa, estetika, dan kebersihan.

Tak hanya lomba memasak, rangkaian kegiatan ini juga dimeriahkan dengan berbagai kompetisi lainnya, seperti lomba skill antar regu, lomba kesigapan dalam mengenakan seragam Damkar, serta uji kesigapan operator atau driver. 

Semua kompetisi ini dirancang untuk memperkuat kekompakan tim dan meningkatkan kemampuan setiap personel dalam menjalankan tugas-tugas mereka sehari-hari.

Juri dalam lomba ini berasal dari kalangan internal Damkar, termasuk Srikandi Damkar, anggota perempuan yang bertugas di unit ini. Kehadiran mereka sebagai juri menambah warna tersendiri dalam jalannya lomba, menunjukkan bahwa kemampuan menilai dan berkompetisi tidak terbatas pada gender.

"Lomba ini tidak hanya sekadar memeriahkan Hari Kemerdekaan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat solidaritas di antara personel Damkar Kota Tasikmalaya," tambah Boedi.

"Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami berharap seluruh personel dapat terus meningkatkan kemampuan mereka dalam berbagai aspek, baik itu dalam tugas pemadam kebakaran maupun dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Pilihan "Nasi Goreng Kahuruan" sebagai tema lomba memasak pun bukan tanpa alasan. "Kahuruan" dalam bahasa Sunda berarti sesuatu yang unik atau spesial, yang menggambarkan hidangan yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga mengandung makna tersendiri bagi para personel Damkar. 

Sebagai salah satu makanan yang umum dihidangkan dalam berbagai kesempatan, nasi goreng menjadi simbol kemandirian dan kekompakan, nilai-nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh para personel Damkar dalam menjalankan tugas mereka.

Dengan semangat Hari Kemerdekaan yang membara, Budi berharap  lomba memasak ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi momentum untuk terus membangun jiwa nasionalisme, solidaritas, dan keterampilan para personel Damkar Kota Tasikmalaya. 

"Kita berharap kegiatan ini membuktikan bahwa dalam kebersamaan dan kreativitas, setiap tantangan dapat dihadapi dengan penuh semangat dan tanggung jawab," pungkas Budi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES