Gus Fawaid Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di Petilasan Letkol Sroedji, Alasannya agar Masyarakat Ingat Pahlawan

TIMESINDONESIA, JEMBER – Bakal Calon Bupati Jember Muhammad Fawaid atau yang akrab disapa Gus Fawaid menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam Upacara Peringatan HUT ke-79 RI di Petilasan Letkol Muhammad Sroedji, Dusun plalangan, Desa Kedawung, Kecamatan Mumbulsari, Jember, Sabtu (17/8/2024).
Upacara tersebut diikuti oleh perwakilan partai politik (parpol) koalisi pengusung serta sejumlah simpatisan.
Advertisement
Dalam kesempatan wawancara usai upacara, Gus Fawaid mengatakan bahwa dipilihnya Petilasan Letkol Muhammad Seroedji sebagai lokasi upacara agar masyarakat tidak melupakan jasa para pahlawan yang telah berjuang memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan.
"Kabupaten Jember memliki sejarah, salah satunya adalah sejarah untuk mencapai kemerdekaan dan di mana kita punya pahlawan yang terkenal adalah Letkol Muhammad Sroedji dan dr. Soebandi. Mereka gugur dalam pertempuran merebut kemerdekaan Indonesia," kata Gus Fawaid.
"Jadi dalam kesempatan ini kami ingin memberikan pesan bahwa kemerdekaan harus diisi sebaik mungkin. Salah satunya masyarakat Jember harus merdeka dari kemiskinan karena kita tahu penduduk Jember saat ini memiliki tingkat kemiskinan terbanyak kedua se-Jawa Timur," jelasnya.
Tidak hanya itu, Fawaid berujar bahwa Jember juga harus merdeka dari stunting.
Saat ini, Jember masih menduduki peringkat pertama dalam hal kasus stunting di Jawa Timur.
"Orang Jember harus terbebas dan merdeka dari AKI dan AKB yang tinggi serta angka pengangguran tinggi dan lain sebagainya," tambahnya.
Dia juga menambahkan, mayoritas permasalahan sosial tersebut menimpa masyarakat di pedesaan.
"Karena masalah yang paling pelik sampai hari ini ada di pedesaan. Angka kemiskinan tertinggi ada di pedesaan dan mudah-mudahan kita mengenal semangat Sroedji dan Soebandi supaya kita bersemangat membuat Jember lebih baik lagi bersama pak Djoko (Djoko Susanto)," tuturnya.
Sementara itu, bakal Calon Wakil Bupati Jember, pendamping Gus Fawaid, Djoko Susanto, mengatakan bahwa dirinya ikut terpanggil dalam mengentaskan kemiskinan.
"Cita-cita mulia mengentaskan kemiskinan yang ada di Jember. Karena niat itulah saya merelakan diri, yang harusnya sudah menikmati usia pensiun, yang harusnya sudah selesai, tapi karena ada tuntutan panggilan tentang kemiskinan tadi ya saya harus merelakan diri untuk menunda santainya dulu," ujar Djoko.
Disinggung mengenai hubungannya dengan Gus Fawaid, Djoko mengatakan bahwa selama komunikasi baik, dan sesuai dengan etika dan adab, dipastikan hubungan mereka tetap baik.
"Iaa tentunya untuk membuat Jember lebih baik dan tentunya jangan diistilahkan muda tua itu menjadi sesuatu yang bertentangan atau nggak. Yang penting nomor satu bagaimana komunikasi yang mengedepankan etika sebagaimana yang diajarkan oleh agama kita," imbuhnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Sholihin Nur |