Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Tercatat Terjadi 13 Guguran Lava

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkaniknya pada Minggu (18/8/2024) dengan meluncurkan guguran lava sebanyak 13 kali. Jarak luncur terjauh mencapai 1,6 kilometer.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso, dalam keterangannya pada Minggu, menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatan dari pukul 00:00 hingga 06:00 WIB, guguran lava tersebut mengarah ke Kali Bebeng di sisi barat daya Merapi.
Advertisement
"Sebanyak 13 kali guguran lava terpantau menuju Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter," ujar Agus.
Selain guguran lava, periode pengamatan ini juga mencatat adanya 49 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-31 mm dan durasi 0,12 hingga 167,72 detik, serta dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6-18 mm selama 182,84 hingga 224,08 detik.
Dalam laporan BPPTKG yang mencakup periode 9-15 Agustus 2024, disebutkan bahwa terdapat perubahan morfologi pada kubah barat daya Gunung Merapi akibat aktivitas pertumbuhan kubah, sementara kubah tengah relatif tidak berubah. Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya terukur mencapai 2.671.500 meter kubik, sedangkan kubah tengah sebesar 2.366.900 meter kubik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di area potensi bahaya.
Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan dapat berdampak pada area di sektor selatan-barat daya, termasuk Sungai Boyong dengan jarak maksimal lima kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga tujuh kilometer. Di sektor tenggara, potensi bahaya mencakup Sungai Woro sejauh tiga kilometer dan Sungai Gendol hingga lima kilometer. Apabila terjadi erupsi eksplosif, material vulkanik dari puncak Gunung Merapi dapat tersebar hingga radius tiga kilometer. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |