Peristiwa Daerah

Mimpi Pendeta Natael Upacara Ala Militer Akhirnya Jadi Kenyataan 

Minggu, 18 Agustus 2024 - 17:02 | 29.60k
Pdt Natael Hermawan Prianto, Ketua Pelayan Majelis Agung GKJW dengan berdiri tegap sebagai Inspektur Upacara peringatan HUT ke 79 Kemerdekaan RI. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Pdt Natael Hermawan Prianto, Ketua Pelayan Majelis Agung GKJW dengan berdiri tegap sebagai Inspektur Upacara peringatan HUT ke 79 Kemerdekaan RI. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Bagi Pdt Natael Hermawan Prianto, upacara peringatan HUT ke 79 Kemerdekaan RI di Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan, Minggu (17/8/2024) kemarin adalah sebuah mimpi tentang kedisiplinan menjadi kenyataan.

Pdt Natael Hermawan Prianto, pagi itu bak seorang anggota militer. Berjalan tegap dari ruang tunggu menuju podium di atas karpet merah.

Advertisement

Sebelum sampai di podium utama ia "dihadang" oleh "perwira upacara" , Pdt. Agung Siswanto namanya, yang kesehariannya adalah Sekretaris Umum Pelayan Harian Majelis  Agung GKJW. Agung Siswanto kemudian memberi hormat.

Seorang ajudannya yakni Vikaris Akta Putri Kris Prahayu berdiri tegap sambil membawa dua map berisi Pidato Kemerdekaan dan Sambutan Pj. Wali Kota Malang. Vikaris adalah calon pendeta.

Usai menerima laporan. Natael Hermawan Prianto dengan langkah tegap menuju podium untuk memimpin upacara hari itu.

Komandan upacara, Pdt Yosep Endro Prasetyo yang kesehariannya adalah Humas Pelayan Harian Majelis Agung GKJW bahkan lebih tegas dan lantang saat berdiri di hadapan Natael.

Mulai saat ia harus memberi hormat sampai cara dia berjalan.

"Ini pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya pribadi. Saya berterimakasih sekali kepada bapak-bapak dari Koramil 04/Sukun Kodim 0833 Kota Malang yang telah menggembleng kami hingga kami bisa melakukannya serasa upacara di lingkungan militer yang tegas dan disiplin itu," kata Natael Hermawan.

GKJW-2.jpgPdt Natael Hermawan Prianto, Ketua Pelayan Majelis Agung GKJW ketika membacakan sambutan Pj Wali Kota Malang. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

"Saya juga berterimakasih kepada bapak Ir Agoes Soerjanto yang memberi dorongan kepada kami untuk menjalani pelatihan bersama anggota TNI," kata dia.

Tanpa gemblengan seperti yang diberikan anggota Koramil 04/Sukun Kodim 0833 Kota Malang, Natael mengakui suasana seperti ini tak akan terwujud, dan tata upacara ya akan sedisiplin dan se-khidmat hari Minggu pagi itu.

Natael Hermawan merasa bangga lagi karena meski itu adalah upacara di lingkungan rohaniawan GKJW namun peserta upacara ada satu peleton anggota TNI serta masyarakat umum. "Sungguh ini luar biasa," tambah Natael tanpa bisa berkata-kata.

Ia berkali-kali hanya bisa mengutarakan rasa terimakasihnya atas kesempatan ini. "Semoga ini akan menjadi tradisi terus menerus di lingkungan GKJW ini" ujarnya.

"Bagi kami ini tata upacara yang sangat luar biasa. Karena bagaimanapun ini adalah hal yang baik. Kita sebagai anak bangsa dalam konteks kebhinekaan, ini untuk mengingatkan dan mengenang jasa para pahlawan kita semua, sehingga kita bisa menikmati keadaan seperti sekarang ini," kata Natael.

Selain itu, lanjut Natael, ini adalah sarana untuk berkumpul bersama sebagai bagian dari anak bangsa. "Ini menanamkan rasa kebangsaan sekaligus kebanggaan kepada kita, khususnya kami warga umat Kristen yang ada di GKJW," tandas Natael.

Selama tiga hari full, sejak Senin (12/8/2024) mulai pagi hingga sore hari delapan anggota Koramil 04/Sukun Kodim 0833 Kota Malang menggembleng lima pendeta dan empat calon pendeta untuk menjadi petugas upacara peringatan HUT ke 79 Kemerdekaan RI ala militer.

Lima pendeta dan empat calon pendeta yang digembleng menjadi petugas ala militer itu terdiri dari:

- Pdt Natael Hermawan Prianto (Inspektur upacara)
- Pdt Agung Siswanto (perwira upacara)
- Pdt Yosep Endro Prasetyo (Komandan Upacara)
Pdt Widi Nugroho (Pembaca UUD)
- Pdt Ardi Rahardianto (Pembaca Doa)

Sedangkan empat vikaris yang bertindak sebagai pengibar bendera adalah Vikaris Maria Ardatina, Vikaris Innov Karenhapukh, dan Vikaris Yefta Bagus Nugroho. Sedangkan Vikaris Akta Putri Kris Prahayu menjadi ajudan Inspektur Upacara.

Nuansa upacara itu nyaris sempurna upacara ala militer karena selain ada jajar hormat, juga ada iringan Andhika Bhayangkari meski melalui audio. Tetapi tetap menarik untuk diikuti.

Danramil 04/Sukun Kodim 0833 Kota Malang, Kapten (Arm) Hadi Supratikno juga mengagumi tekad dan semangat para pendeta dan calon pendeta dalam menerima gemblengan menjadi petugas upacara ala militer ini.

"Saya juga kagum karena hanya tiga hari, hari keempat langsung gladi resik, mereka sempurna melaksanakannya," kata Hadi Supratikno.

Karena sebagai pimpinan penggemblengan ini, Hadi Supratikno juga bangga atas hasil itu. "Apalagi sebelumnya, mereka sama sekali tidak pernah menjalani gemblengan seperti ini," ujar Hadi Supratikno lagi.

Ia juga berterimakasih kepada para pendeta itu yang dengan disiplin, sesakma dan khidmat melaksanakan kegiatan ini. "Terimakasih pula kepada bapak Agoes Soerjanto yang dengan sabar dan telaten mengikuti sekaligus memantau kegiatan kami di GKJW," tuturnya.

Acara itu juga semakin lengkap dan khidmat karena ada pula paduan suara dari GKJW Jemaat Tunjungsekar. Mereka membawakan lagu Kemerdekaan RI, Rek Ayo Rek, Maju Tak Gentar dan Kidung Jemaat.

Ketua Pelayan Majelis Agung GKJW, Pdt Natael Hermawan Prianto yang merasa lega karena "mimpinya" tentang upacara ala militer ini  berharap acara ini dilanjutkan sebagai tradisi tetap kalender MA GKJW setiap peringatan HUT Kemerdekaan RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES