Peristiwa Daerah

LIRA dan Kejari Soroti Mafia Pupuk di Kabupaten Probolinggo

Selasa, 20 Agustus 2024 - 15:19 | 36.07k
Dari kanan, Samsuddin, Ketua LSM LIRA Jatim, dan Imade Deady Permana Putra, Kasi Intal Kejari Kabupaten Probolinggo. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Dari kanan, Samsuddin, Ketua LSM LIRA Jatim, dan Imade Deady Permana Putra, Kasi Intal Kejari Kabupaten Probolinggo. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Penggiat anti korupsi LSM LIRA Kabupaten Probolinggo mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat pada Selasa (20/8/2024). Kedatangan mereka, yang dipimpin oleh Gubernur LIRA Jawa Timur, Samsuddin, bertujuan untuk melaporkan praktik mafia pupuk yang semakin marak di wilayah itu.

Dalam pertemuan tertutup yang diterima langsung oleh Kepala Kejari Probolinggo, Ahmad Nuril Alam, Samsuddin menegaskan bahwa masalah mafia pupuk merupakan isu serius yang perlu ditangani segera. Bahkan praktek mafia tersebut sudut membuat kebutuhan pupuk petani semakin sukar.

Advertisement

"Masalah mafia pupuk telah menjadi masalah yang signifikan di berbagai daerah, khususnya di Kabupaten Probolinggo. Mereka kerap memanfaatkan celah dalam distribusi dan subsidi pupuk untuk keuntungan pribadi, yang mengakibatkan kelangkaan pupuk di pasaran, melonjaknya harga, serta merugikan petani kecil," ujarnya.

Samsuddin juga mengungkapkan temuan LIRA terkait dengan praktik mafia pupuk di daerah tersebut, termasuk manipulasi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan penjualan pupuk bersubsidi di luar jalur resmi yang masih marak terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo. 

Dia menekankan pentingnya kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam upaya pemberantasan mafia pupuk. Dirinya pun berharap seluruh pihak bisa bersinergi untuk terus memberantas mafia pupuk yang marak terjadi saat ini.

Selain itu, Samsuddin mengapresiasi langkah inovatif Kejari yang telah meluncurkan aplikasi khusus untuk memantau dan menutup celah bagi praktik mafia pupuk. "Kami mengapresiasi langkah preventif dari kejaksaan. Semoga bisa bersinergi untuk kepentingan petani ke depan," jelasnya.

Sementara itu, Kasi Intel Kejari Kabupaten Probolinggo, Imade Deady Permana Putra, juga menyampaikan apresiasinya atas temuan LIRA. Menurutnya, masalah mafia pupuk tidak hanya terjadi di Probolinggo, tetapi sudah menyebar di berbagai daerah di Indonesia. 

"Dengan adanya aplikasi ini, kami berharap dapat menciptakan transparansi yang lebih baik dalam pemberantasan mafia pupuk. Semua pihak bisa memantau perkembangan penanganannya," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES