Peristiwa Daerah

Banyuwangi Jadi Trendsetter Pariwisata, Puluhan Daerah Ikut Jejak Homestay Naik Kelas

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 21:00 | 16.99k
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda saat sambutan di Penandatanganan komitmen replikasi program Homestay Naik Kelas. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda saat sambutan di Penandatanganan komitmen replikasi program Homestay Naik Kelas. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIBanyuwangi memang gudangnya inovasi sektor dunia pariwisata. Salah satunya seperti program homestay naik kelas yang digagas beberapa tahun lalu, kini menjadi inspirasi bagi puluhan daerah di seluruh Indonesia.

Keberhasilan Banyuwangi dalam mengembangkan homestay sebagai salah satu daya tarik wisata utama, membuat banyak daerah tertarik meniru program tersebut untuk meningkatkan perekonomian lokal.

Advertisement

Sebanyak 30 Pemerintah Daerah (Pemda) dari berbagai provinsi yang ditunjuk oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) untuk mereplikasi program tersebut.

Alhasil, 30 daerah tersebut melakukan penandatanganan komitmen replikasi inovasi homestay naik kelas pada Jumat, (23/8/2024) lalu, di Villa Solong, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Penandatanganan komitmen replikasi tersebut dilakukan oleh Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB Ajib Rakhmawanto, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Taufik Rohman, serta 30 pemda yang akan melakukan replikasi.

“Inovasi cemerlang yang dilakukan Pemda Banyuwangi ini perlu kita sebarkan ke daerah lain. Semoga komitmen yang kita bangun bersama ini dapat meningkatkan standarisasi homestay secara lebih luas,” kata Ajib Rakhmawanto, Sabtu, (24/8/2024). 

Inovasi Homestay Naik Kelas tercatat menghasilkan peningkatan percepatan pelayanan publik secara signifikan di dunia pariwisata Banyuwangi. Sehubungan dengan hal itu, Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menjadi model replikasi inovasi bagi 30 pemda di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata.

Untuk diketahui, berkat program homestay naik kelas, Banyuwangi mendapatkan penghargaan TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik pada 2022 lalu.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda menyampaikan bahwa konsep Inovasi Homestay Naik Kelas merupakan respon terhadap masalah kurangnya akomodasi penginapan untuk jumlah wisatawan yang membludak. 

Menurutnya, melalui inovasi tersebut, Pemkab Banyuwangi melakukan pembenahan dan pelatihan terhadap pengelola homestay agar memiliki standarisasi yang tepat untuk wisatawan. 

“Kami melindungi homestay dengan cara melakukan peningkatan kualitas dan standarisasi. Sekarang, wisatawan tidak lagi enggan menginap di homestay karena pelayanannya tidak jauh berbeda dengan hotel. Jadi menurut saya ini bukan lagi homestay naik kelas tetapi homestay lompat kelas,” jelasnya.

Untuk diketahui, acara penandatanganan komitmen tersebut turut menghadirkan talkshow yang membahas lebih dalam mengenai dunia pariwisata dengan narasumber Ketua Tim Perencanaan Anggaran, Sekretariat Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif M. Tidar Hetsaputra, serta Akademisi Universitas Airlangga Dr. Erna Setijaningrum. 

Adapun beberapa kabupaten atau kota yang menandatangani komitmen replikasi antara lain Kab. Belitung, Kabupaten Jepara, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lombok Timur dan Utara, Kota Probolinggo, dan lain sebagianya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES