Driver Taksi Online Siap Demo, Tuntut Kenaikan Tarif di Jakarta

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Syahril Kotto, seorang driver taksi online DKI Jakarta, bersiap mengikuti aksi demo yang akan digelar siang nanti. Aksi ini melibatkan gabungan organisasi driver ojek online (ojol) se-Jabodetabek.
Syahril menyebut bahwa demo tersebut akan berlangsung di dua titik, yaitu di depan Kantor Kementerian Perhubungan RI di Jakarta dan Gedung DPR RI.
Advertisement
Menurut Syahril, aksi tersebut menuntut kenaikan tarif argo untuk driver taksi online agar setara dengan tarif taksi konvensional yang telah naik sebesar Rp5 ribu.
Saat ini, tarif argo Grab, salah satu platform taksi online terbesar di Indonesia, masih berada di kisaran Rp3 ribu. "Intinya cuma itu doang sih, minta tarif disamakan," ujar Syahril saat diwawancarai pada Kamis (29/8/2024) pagi.
Syahril mengungkapkan bahwa sejak tahun 2016, tarif argo Grab tidak mengalami kenaikan sama sekali. Hal ini membuat para driver merasa beban kerja mereka semakin berat, sementara pendapatan tetap stagnan.
“Sudah delapan tahun nggak naik, sedangkan kebutuhan terus meningkat,” tambahnya.
Demo yang akan berlangsung siang nanti diperkirakan melibatkan ribuan driver Grab dari seluruh Jabodetabek. "Driver Grab di Jabodetabek aja ada sekitar delapan ribuan, belum lagi yang GoCar," kata Syahril.
Meski demikian, Syahril menjelaskan bahwa tidak semua driver akan turun ke jalan. Hanya para pentolan organisasi dan sejumlah driver yang terlibat langsung dalam aksi ini.
"Nggak semuanya turun ke jalan, paling para pentolan organisasi driver dan ojol aja," jelasnya.
Syahril sendiri lebih memilih bekerja pada malam hari. Menurutnya, lalu lintas Jakarta yang lebih lengang pada malam hari membuat pekerjaan sebagai driver taksi online lebih nyaman dan efisien.
Selain itu, permintaan pelanggan pada malam hari relatif lebih tinggi dibandingkan siang hari. “Kalau malam nggak macet, penumpangnya juga lebih banyak,” ucap Syahril.
Pria yang pernah bekerja sebagai sekuriti bank ini mengaku bersyukur karena masih bisa menjalani profesi sebagai driver taksi online untuk menopang kebutuhan keluarganya.
Dengan jadwal kerja yang fleksibel, ia dapat membagi waktu untuk keluarganya. “Siang tidur, pagi nganter istri ngajar di SD, sore jemput lagi,” cerita Syahril.
Meski demikian, Syahril berharap agar pemerintah dan perusahaan taksi online lebih memperhatikan kesejahteraan para driver yang telah bekerja keras setiap harinya.
Dengan kenaikan tarif argo yang diharapkan, Syahril yakin hal itu akan membantu para driver untuk mendapatkan penghasilan yang lebih layak.
"Harapannya sih begitu, biar agak terangkatlah nasib kita-kita ini," pungkasnya di Jakarta. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sholihin Nur |