Peristiwa Daerah

Rayakan Hari Anak Nasional, KB Inklusif Gantari Dorong Semangat Inklusi

Kamis, 29 Agustus 2024 - 20:35 | 14.90k
Puluhan anak mengikuti parade budaya yang digelar Kelompok Bermain (KB) Inklusif Gantari YAKKUM, Kamis (29/8/2024).
Puluhan anak mengikuti parade budaya yang digelar Kelompok Bermain (KB) Inklusif Gantari YAKKUM, Kamis (29/8/2024).

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Untuk merayakan Hari Anak Nasional dan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79, Kelompok Bermain atau KB Inklusif Gantari YAKKUM menggelar parade budaya, Kamis (29/8/2024).

Kegiatan ini diikuti oleh tiga sekolah dengan total 80 peserta yang terdiri dari anak-anak disabilitas dan non-disabilitas, orangtua, serta guru-guru pendamping. 

Advertisement

Parade dimulai dan berakhir di Pusat Rehabilitasi YAKKUM, dengan menggunakan kereta kelinci sebagai transportasi.

Parade Budaya yang mengusung tema Setara dalam Keberagaman ini diselenggarakan oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM sebagai bagian dari implementasi Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang terdapat dalam kurikulum KB Inklusif Gantari.

Acara ini dibuka oleh Sri Wahyuni, Kepala Sekolah KB Inklusif Gantari, Pusat Rehabilitasi YAKKUM. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa parade budaya ini merupakan puncak perayaan Hari Anak Nasional dan Hari Kemerdekaan RI ke-79 di sekolah mereka. 

“Dengan adanya Parade Budaya, kita ajarkan kepada siswa-siswi tentang keberagaman yang ada di Indonesia. Berbicara keberagaman, juga berbicara tentang inklusi, bagaimana siswa siap menerima keberagaman teman-temannya di sekolah, baik itu ras, agama, budaya, maupun perbedaan kondisi,” ujar Sri Wahyuni.

Selain parade budaya, acara ini juga menampilkan kegiatan fashion show yang diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan diri setiap anak untuk tampil di depan umum. Hadiah berupa media belajar juga diberikan kepada peserta. 

“Kami berharap hadiah ini bisa bermanfaat untuk sekolah-sekolah dalam mengajar siswa-siswinya,” tambah Sri Wahyuni.

Sri Wahyuni juga menyatakan harapannya bahwa kegiatan seperti ini bisa memperkenalkan KB Inklusif Gantari kepada masyarakat luas dan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah SLB dan PAUD di sekitar wilayah tersebut.

Helga Fredina Haluk, salah satu orangtua siswa yang berasal dari Wamena, Papua, turut hadir dan menyampaikan kebanggaannya akan kegiatan ini. 

“Saya senang karena bisa melihat keragaman budaya, bisa belajar budaya yang berbeda-beda. Indonesia kaya akan budaya. Saya senang Alisya bisa dapat kesempatan bergabung dengan teman-teman yang lain,” ujarnya.

Helga yang datang langsung dari Papua untuk belajar lebih banyak tentang sekolah inklusi, berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut.

“Dengan adanya kegiatan ini, hubungan antar orang tua siswa-siswi bisa lebih erat, dan anak-anak pun dapat belajar hal-hal baru,” ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya inklusi dan keberagaman di lingkungan sekolah, serta membangun hubungan yang lebih kuat antara orang tua, siswa, dan komunitas sekitar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES