Peristiwa Daerah

Wali Kota Surabaya: Pemerintah Harus Bekerja untuk Kepentingan Masyarakat

Selasa, 03 September 2024 - 16:55 | 12.79k
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat memberikan pengarahan kepada seluruh camat, lurah dan Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya. (FOTO: Dok. Humas Pemkot Surabaya)
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat memberikan pengarahan kepada seluruh camat, lurah dan Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya. (FOTO: Dok. Humas Pemkot Surabaya)

TIMESINDONESIA, SURABAYAWali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebut pemanfaatan teknologi dalam transformasi pelayanan publik itu sangat penting. Terbukti dengan keberhasilan program Pemkot Surabaya dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan dalam tiga tahun terakhir.

"Dulu, penanganan stunting dilakukan secara manual dan tidak menunjukkan penurunan yang signifikan. Sekarang, dengan perubahan ini, angka (prevalensi) stunting Surabaya turun menjadi 1,6 persen, dan kemiskinan juga mengalami penurunan," ujarnya. 

Advertisement

Tak hanya itu, masalah pengelolaan parkir pada restoran, menurutnya, teknologi CCTV dapat digunakan untuk memantau tempat parkir secara otomatis.

"Sehingga tidak lagi perlu melakukan pencatatan karcis manual," tegasnya.

Termasuk pula dalam penerapan absensi karyawan di lingkungan Pemkot Surabaya. Dengan teknologi aplikasi, kini absensi karyawan menjadi lebih efisien karena mereka tidak perlu harus antre.

"Jadi absen bisa dilakukan di mana pun, yang terpenting adalah output dan outcome-nya per hari itu ada. Itu kenapa saya kumpulkan lurah, camat dan kepala dinas. Jadi yang sudah kita lakukan ini saya ingin menjadi evaluasi agar mengerti tujuannya," bebernya.

Selain itu, Eri kembali menegaskan bahwa kerja pemerintah harus berorientasi pada kebahagiaan masyarakat.

"Jadi saya ingin mengubah mindset camat dan lurah agar tidak bekerja dengan perintah otoriter, tetapi lebih kepada apa yang diinginkan warga, didiskusikan dan dijalankan, itu yang saya bentuk hari ini," jelas dia.

Misalnya soal peningkatan data warga miskin yang tidak boleh dianggap sebagai kegagalan dalam kepemimpinan. Tetapi hal itu harus dianggap sebagai peluang untuk memberikan bantuan yang lebih tepat sasaran.

"Karena apa? kadang-kadang mereka (camat-lurah) takut, ketika ada warga miskin masuk data jadi tambah, maka dia takut dikatakan gagal, dicopot dari jabatannya," katanya.

"Jadi saya sampaikan, kerja ini untuk kebahagiaan warga dan hari ini saya minta camat lurah collect semuanya dalam satu RW itu, apa yang dibutuhkan warga, misal paving atau apa? Nah, nanti kita buatkan prioritas," imbuhnya.

Oleh sebabnya, Wali Kota Eri kembali menegaskan kepada jajarannya bahwa pemerintah harus bekerja untuk kepentingan masyarakat, tanpa mencari pengakuan atau pujian. 

"Inilah yang saya ajarkan ke teman-teman selama tiga tahun terakhir. Bagaimana dengan kemajuan teknologi, bekerja dengan hati, bisa mengubah semuanya," pungkas orang nomor satu di Surabaya itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES