Peristiwa Daerah

PBNU Take Over, Jatman Muktamar akan Digelar Oktober 2024 di Semarang

Minggu, 22 September 2024 - 22:34 | 248.27k
KH Zulfa Mustofa (Wakil Ketua Umum PBNU) bersama sejumlah kiai tarekat seperti KH A Chalwani Nawawi Berjan, Purworejo (tengah). (FOTO: dok)
KH Zulfa Mustofa (Wakil Ketua Umum PBNU) bersama sejumlah kiai tarekat seperti KH A Chalwani Nawawi Berjan, Purworejo (tengah). (FOTO: dok)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhirnya men- take over kepengurusan Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (Jatman) dari kepemimpinan Habib Luthfi Bin Yahya yang sudah demisioner.

Take over kepengurusan Jatman ini adalah hasil dari silaturahmi antara Idaroh Wustho (setingkat Dewan Pimpinan Wilayah/Provinsi) Jatman dengan PBNU di Hotel Bumi, Surabaya, Jawa Timur pada Kamis, 19 September 2024.

Advertisement

Sumber media ini menjelaskan, bahwa silaturahmi Idaroh Wustho Jatman dengan PBNU dihadiri 15 dari 20 Idaroh Wustho Jatman se-Indonesia. Sekjen Idaroh Aliyah Jatman KH Mashudi  juga dikabarkan hadir.

Ada empat poin hasil silaturahmi Idaroh Wustho Jatman dengan PBNU, dimana Idaroh Wustho Jatman menyatakan:

1. Masa khidmat kepengerusan Idaroh Aliyah sudah dinyatakan demisioner (terhitung sejak September 2023, red).

2. Mendukung PBNU untuk mengambil alih kewenangan “Idaroh Aliyah" Jatman.

3. Memohon PBNU segeraa menyelanggarakan Mukatamar Jatman selambat lambatnya satu bulan setelah pernyatan ini disampaikan.

4, Memohon agar Muktamar Jatman diselenggarakan di Semarang.

Hal ini kemudian ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Advokat Nahdlatul Ulama (HIMANU), Taufik CH.

Menurut Taufik, langkah PBNU mengambil alih organisasi Jatman sudah tepat karena tidak ada proses administrasi pasca-berakhirnya kepengurusan Habib Luthfi Bin Yahya sebagai Idaroh Aliyah Jatman sejak September 2023.

Ia menyebut tidak ada langkah organisasi apa-apa yang dilakukan Jatman setelah berakhirnya Habib Luthfi, baik perpanjangan masa jabatan ataupun care-taker.

Maka sudah tepat PBNU mengambil alih Jatman untuk selanjutnya dilaksanakan Muktamar.

"Ini sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PBNU, dimana dalam pasal 19 ART PBNU tentang kepengurusan di berbagai tingkatan organisasi."

Kemudian dipertegas dalam pasal 38 tentang penyelesaian perselisihan organisasi, maka langkah pengambilalihan Jatman oleh PBNU sudah tepat," jelas Taufik

Penyelanggaraan Muktamar itu, lanjut Taufik, akan dilaksanakan PBNU, bukan lagi oleh Jatman karena sudah demisioner. "Ini yang menjadi kata kunci," jelas Taufik.

"Jadi tidak ada lagi kewenangan Habib Luthfi dan pengurus yang lain untuk melakukan langkah-langkah organisasi. Semua persoalan muktamar akan di-take over oleh PBNU," ungkap Taufik.

Ia juga menyebut alasan lokasi pelaksanaan Muktamar Jatman yang ditetapkan di Semarang. Bukan di Pekalongan. Why?

Taufik mengungkapkan karena memang sejarahnya Jatman menjadi Banom PBNU pada muktamar NU ke-26 di Semarang.

"Nah, itulah rupa-rupanya akan mengambil berkah dari masuknya Jatman sebagai Banom NU saat Muktamar NU di Semarang. Sehingga berharap ada napak tilas kesejarahan yang diharapkan mengembalikan Jatman pada ruh yang sesungguhnya," jelas Taufik.

Lantas, bagaimana sikap Idaroh Aliyah Jatman, khususnya para pendukung Habib Luthfi bin Yahya?

Katib Awwal Jatman Idaroh Aliyah, KH. Ahmad Ustuchri Irsyad menyebut tidak ada keputusan apa-apa dalam silaturahmi Idarah Aliyah dan Idarah Wustho dengan PBNU di Hotel Bumi Surabaya.

Justru pasca-silaturahmi di Hotel Bumi Surabaya, ada lagi pertemuan digagas Rais Am PBNU, KH. Miftahul Akhyar, yang secara khusus mengundang Mudir Am Idarah Aliyah Jatman, Habib Umar Muthohar di Ponpes Miftachussunnah, Surabaya, Kamis (19/09/2024).

Kiai Ustuchri menyebut belum ada keputusan apa pun terkait Jatman, karena PBNU masih perlu melakukan pertemuan membahas bagaimana proses organisasi Jatman selanjutnya.

“Kami hanya mendengarkan laporan-laporan dari Wustho, dan Idaroh Aliyyah. Tidak ada tanggapan, belum ada keputusan apapun. Hanya dari PBNU akan mengadakan Sidang Pleno antara Syuriyah, Tanfidziyyah dan Idaroh Aliyyah Jatman di waktu yang belum ditentukan,” ungkap Kiai Ustuchri dikutip laman resmi Jatman.or.id. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES