Tingkatkan Layanan Kesehatan, Pemkab Sumba Timur dan UPKM/CD Bethesda YAKKUM MoU

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan. Pemerintah Kabupaten Sumba Timur (Pemkab Sumba Timur)  dan UPKM/CD Bethesda YAKKUM melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding  (MoU)

Kegiatan itu dihadiri Bupati Sumba Timur Khristofel Praing, Direktur UPKM/CD Bethesda YAKKUM Wahyu Priyo Saptono, S.Pd, MPD, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa yang berlangsung di ruang rapat Bupati Sumba Timur Senin (23/9/2024).

Advertisement

Bupati Sumba Timur Khristofel Praing mengatakan, penandatanganan kerja sama (PKS) antara Pemkab Sumba Timur dengan UPKM/CD Bethesda YAKKUM untuk meningkatkan dan mewujudkan sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas di Kabupaten Sumba Timur.

“Jadi sejatinya UPKM / CD Bethesda YAKKUM ini banyak melaksanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Sumba Timur sejak tahun 2021 dan hari ini kita adakan penandatangan MoU untuk 3 tahun kedepan,” katanya.

Menurut Khristofel, pemerintah menyadari bahwa dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat tidak bisa berjalan sendiri melainkan perlu mendapatkan dukungan dan kerjasama dari dunia usaha dan partisipasi masyarakat.

“Maka kehadiran sebuah lembaga ini dalam program-programnya tentu akan berdampak posistif bagi masyarakat itu sendiri,” tutur Khristofel.

 Khristofel menambahkan, pihaknya atas nama Pemkab Sumba Timur menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada lembaga Usaha Peningkatan Kesehatan Masyarakat (UPKM)/ Community Development Bethesda YAKKUM atas kepeduliannya terhadap masyarakat Sumba Timur dibidang kesehatan.

Direktur UPKM/CD Bethesda YAKKUM Wahyu Priyo Saptono menyampaikan, bahwa UPKM/CD Bethesda YAKKUM salah satu unit pelayanan Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum selain rumah sakit dan sekolah tinggi.

“Kami juga salah satu pelayanan yang fokus pada isu kesehatan yang terjun langsung di masyarakat dalam konteks pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.

Dimana, lanjut dia, dalam implementasi tentu terus mengikuti perubahan undang-undang kesehatan meskipun pihaknya kurang lebih sudah 21 tahun bekerja sama pemerintah daerah dan perangkat yang ada.

“Kalu di Pulau Sumba sasaran program di 4 kabupaten seperti di Sumba Barat Daya, Sumba Barat, dan Sumba Tengah dan di tahun 2018 dengan isu sanitasi total berbasis masyarakat dan di Sumba Timur dengan isu kesehatan primer dan masih jalan programnya sampai saat ini,”ungkap Wahyu.

Ia pun berharap dukungan dari pemerintah daerah terkait program kedepannya sehingga kontribusi kecil kami dapat memberikan hasil yang signifikan untuk peningkatan derajat kesehatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.