Peristiwa Daerah

TPA Ditutup Warga, Puluhan Armada Truk DLH Pemalang Mangkrak Berisi Sampah

Selasa, 24 September 2024 - 23:32 | 41.52k
Pemandangan tumpukan sampah di beberapa titik kota Pemalang (Foto: Ragil/ TIMES Indonesia)
Pemandangan tumpukan sampah di beberapa titik kota Pemalang (Foto: Ragil/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PEMALANG – Sudah dua pekan puluhan armada truk pengangkut sampah milik Dinas lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Pemalang Jawa Tengah, terpakir di halaman kantor. 

Armada tersebut tidak bisa membuang sampah akibat penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pesalakan beberapa bulan lalu yang hingga kini belum ada penggantinya.

Advertisement

Puluhan armada truk pengangkut sampah tersebut, terlihat berjejer di depan halaman kantor Unit Kebersihan dan Persampahan (UKP) di Jalan KH Ahmad Dahlan Pemalang dengan kondisi penuh muatan sampah . 

Kepala DLH Kabupaten Pemalang Wiji Mulyati ketika dikonfirmasi lewat sambungan teleponnya pada Selasa (24/9/2024) mengatakan, armada truk tidak bisa membuang sampah karena TPA ditutup warga.

"Puluhan armada tidak bisa membuang sampah karena TPA ditutup oleh warga," katanya singkat.

Akibat tidak beroperasinya puluhan armada truk pengangkut sampah ini, sudut-sudut kota Pemalang dipenuhi tumpukan sampah, Banyak warga mengeluh akibat bau busuk yang ditimbulkan dari tumpukan sampah tersebut.

"Bau busuk dari sampah yang lama tidak diangkut sangat mengganggu aktivitas warga yang melintas, apalagi ini adanya persis di samping pintu masuk perumahan," kata Suerin, seorang penjaga malam kompleks perumahan di jalan raya Kelurahan Bojongbata, kecamatan Pemalang kota.

Hal yang sama juga dirasakan Tahrin (60), warga yang melintas di Depo sementara di Pelutan, dirinya merasa sangat terganggu dengan bau sampah yang lama menumpuk, "Sangat menganggu, mestinya segera diangkat jadi tidak timbulkan bau busuk," katahya.

Terkait penanganan sampah pasca ditutupnya TPA di Dusun Pesalakan,Desa Pegongsoran kecamatan Pemalang kota oleh warga, Pemkab Pemalang sendiri sudah membangun sekaligus mengoperasikan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).

Akan tetapi antara produksi sampah yang berasal dari seluruh warga Kabupaten Pemalang belum seimbang dengan pengolahan sampah dari beberapa TPST yang ada. Akibatnya pengangkut sampah di beberapa depo sementara yang ada terhambat. 

Masih dibutuhkan waktu dari pemerintah setempat untuk mempercepat pengolahan sampah kiriman dari puluhan armada truk pengangkut sampah.

Peran serta masyarakat dalam mengelola sampah di lingkungan masing-masing secara mandiri juga sangat dibutuhkan sehingga cepat atau lambat masalah sampah-sampah di Kabupaten Pemalang dapat diatasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES