Peristiwa Daerah

Ritual Rokat Bumi di Kawah Wurung Ijen, Berharap Tak Ada Banjir Bandang

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 22:04 | 20.96k
Kegiatan rokat bumi yang digelar di kawasan wisata alam Kawah Wurung, Kecamatan Ijen, Bondowoso. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kegiatan rokat bumi yang digelar di kawasan wisata alam Kawah Wurung, Kecamatan Ijen, Bondowoso. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Warga di Kecamatan Ijen Bondowoso menggelar ritual rokat bumi di objek wisata Kawah Wurung, pada Sabtu (19/10/2024) sore. 

Rokat Bumi di Kawah Wurung Ijen juga menjadi salah satu rangkaian kegiatan Ijen Caldera Fiesta yang berlangsung selama dua hari 19-20 Oktober 2024.

Advertisement

Pantauan di lokasi, rokat bumi dilaksanakan dengan cara berdoa di alam terbuka yang dipandu langsung oleh pemuka agama. 

Ada juga gunungan hasil bumi diarak berkeliling di Kawah Wurung sambil diiringi  musik tradisional Saronen dimainkan oleh Padepokan Seni Gema Buana Prajekan. 

Doa-doa dibacakan mengiringi gunungan hasil bumi yang diarak. Ritual juga diiringi tarian topeng kona dan singo ulung. 

Rokatan Bhumi adalah salah satu kekayaan budaya yang ada di Kecamatan Ijen. Ini  merupakan ritual yang dilaksanakan oleh masyarakat sebagai manifestasi budaya. 

Salah satu tujuan rokat bumi adalah berharap agar Kecamatan Ijen tidak dilanda bencana banjir bandang seperti yang terjadi tahun 2020 lalu. 

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Mulyadi Mengatakan, rokat bumi salah satu bentuk syukur terhadap hasil bumi termasuk destinasi wisata alam yang ada di Bumi Ki Ronggo ini.

"Untuk mensyukuri pemberiaan Allah SWT," kata Mulyadi. 

Menurutnya, rokat bumi ini juga sekaligus doa bersama untuk keselamatan agar tak ada lagi bencana di area Kecamatan Ijen. Mengingat Kecamatan Ijen pernah dilanda banjir bandang dan kebakaran hutan. 

"Semoga ke depannya tidak ada lagi bencana di area Ijen," ucap dia. 

Menurutnya, pihaknya sengaja menggelar rokat bumi di objek wisata Kawah Wurung karena sekaligus untuk mengenalkan destinasi wisata yang sesungguhnya di Kecamatan Ijen. Terutama Kawah Wurung. 

“Karena, selama ini masyarakat hanya tahunya sebatas di kawasan dengan Landmark Kawah Ijen saja. Padahal ada banyak tempat menarik lainnya,” kata dia. 

Pj Bupati Bondowoso Muhammad Hadi Wawan Guntoro mengatakan, lokasi-lokasi utama pariwisata seperti ini ke depan harapannya menjadi potensi memakmurkan masyarakat Bondowoso. 

Namun memang, akses serta sarana dan prasarana harus ditingkatkan lagi. Seperti akses jalan dan air bersih. 

"Silakan dikaji mana titik-titik yang harus diperbaiki," kata dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES