Tak Terakomodir BOS, Wali Murid Patungan Penuhi Kebutuhan Fasilitas SMAN 1 Kota Banjar
TIMESINDONESIA, BANJAR – Demi kenyamanan siswa saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, para orang tua bersama Komite SMAN 1 Kota Banjar sepakati menggalang dana untuk memenuhi kebutuhan sekolah.
Dijelaskan Humas SMAN 1 Kota Banjar, Sunarto, kebutuhan sekolah tersebut antara lain fasilitas Aula, AC, tangga darurat dan pemberian rewards bagi siswa berprestasi.
Advertisement
"Untuk kebutuhan tersebut memang tidak tercover dalam Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sehingga dikembalikan pada kemampuan masyarakat yaitu orangtua siswa," paparnya saat ditemui disela kegiatan, Senin (21/10/2024).
Sunarto juga menjelaskan bahwa untuk kebutuhan Aula sudah digalang oleh komunitas alumni yang sudah terkumpul Rp3 miliar-an lebih dan untuk pembangunannya dikelola oleh alumni sepenuhnya.
Adapun terkait kebutuhan AC dijelaskannya bahwa untuk standar sekolah itu memang tidak pakai AC namun jika masyarakat menyanggupinya maka itu diserahkan pada kemampuan masyarakat, dalam hal ini orangtua siswa.
"Dari 36 kelas yang tidak ada AC nya itu 12 kelas, nah itu yang kita serahkan kepada orangtua termasuk token listriknya," imbuhnya.
Sementara untuk fasilitas tangga darurat, Sunarto menjelaskan bahwa ada sekitar 20 kelas di lantai 2, sementara tangga penghubung dengan lantai dasar yang tersedia hanya satu.
"Apalagi dengan adanya isu Megathrust ya dengan keberadaan siswa 36 dikali 20 kelas kita perlu memikirkan fasilitas tangga darurat. Untuk itu, kami mengajak orangtua siswa untuk berpartisipasi dalam membiayai pembangunan sarana dan prasarana tersebut," jelasnya.
Perwakilan orangtua siswa, Rohani, menyampaikan bahwa komite bersama perwakilan orangtua per kelasnya telah menyepakati akan membantu sekolah dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
"Kita sudah mengikuti rapat Jumat.pekan lalu dan bersepakat akan melakukan patungan untuk memenuhi kebutuhan sekolah," jelasnya.
Rohani memaparkan bahwa kebutuhan sekolah telah di rinci dengan jelas dalam rapat orangtua bersama pihak sekolah.
"Jadi nanti perwakilan orangtua akan menyampaikannya melalui group kelas untuk kebutuhan sekolah ini dan sifatnya ini kan infaq ya, jadi tidak wajib. Siapa saja yang mau membantu kami koordinir dan besarannya tidak ditentukan. Semampunya saja," paparnya.
Rohani menyampaikan bahwa para orangtua mendukung untuk membiayai fasilitas dan kebutuhan sekolah yang tidak tercoper dana BOS.
"Untuk AC, beban pembiayaan 50 persen diserahkan ke kelas Sepuluh karena mereka kan lebih lama nantinya yang akan merasakan manfaatnya sementara sisanya kelas sebelas dan duabelas ikut patungan," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |