Konflik Internal PCNU Cianjur Berujung Islah di PBNU
TIMESINDONESIA, CIANJUR – Konflik internal PCNU Kabupaten Cianjur yang melibatkan Ketua Tanfidziyah dan salah satu Mustasyar berujung islah atau damai di PBNU dengan mengadakan acara tabayyun yang dihadiri oleh jajaran PCNU dan MWCNU dari seluruh wilayah Cianjur.
"Sebagai pimpinan saya dengan tulus menyampaikan komitmen penuh untuk menjalankan keputusan PBNU terkait islah atas berbagai polemik yang telah terjadi di PCNU Cianjur selama ini," kata Ketua PCNU Cianjur, KH Deden Usman Ridwan kepada TIMES Indonesia, Sabtu (26/10/2024).
Advertisement
Dalam hal ini tentu pihaknya sangat menyadari bahwa konflik internal PCNU Cianjur yang mencuat telah memberikan dampak yang sangat luar biasa sehingga membuat warga Nahdliyyin merasa tidak nyaman atau terganggu mendengarnya.
"Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya memohon maaf kepada segenap warga Nahdliyyin, dan berharap agar semua pihak dapat memahami bahwa ini menjadi pembelajaran yang berharga bagi semuanya," ujarnya.
Menurutnya kejadian ini menjadi cerminan baginya untuk terus berbenah, memperbaiki diri, dan menjadi pribadi yang lebih matang dalam menjalankan roda dan tugas organisasi.
"Semoga dengan adanya islah, kita dapat mengembalikan semangat kebersamaan dan menjaga persatuan dalam berkhidmat untuk umat dan Nahdlatul Ulama," harapnya.
Secara khusus ia juga ingin menyampaikan permohonan maaf yang tulus dan terbuka kepada Mustasyar PCNU Cianjur, KH Choirul Anam, Rais Syuriyah PCNU Cianjur, KH Kamali Abdul Ghani, Katib Syuriah PCNU Cianjur, KH Pipin Aripin, dan seluruh jajaran kasepuhan lainnya atas kekisruhan yang terjadi.
"Saya sangat menghargai nasehat dan arahan dari para kasepuhan, serta berharap dapat senantiasa belajar dari kebijaksanaan yang beliau miliki. Dalam kesempatan ini, saya juga mengajak seluruh jajaran Tanfidziyah PCNU Cianjur untuk bersatu dan memposisikan diri sebagai pelaksana amanah dari keputusan-keputusan yang telah diambil," imbuhnya.
Kiai Deden mengajak untuk bersama-sama melupakan segala permasalahan, meredam kecemburuan, dan menghapus ego yang mungkin sempat mengaburkan niat dalam berkhidmat di NU.
"Marilah bangga menjadi pengurus NU dan saling menghormati demi kepentingan umat," ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada seluruh jajaran MWCNU untuk senantiasa menjaga solidaritas dan bekerjasama dalam menjaga marwah organisasi.
"PBNU adalah induk kita semua, yang arahannya wajib kita ikuti demi keberlangsungan dan kemaslahatan NU di masa mendatang. Keputusan PBNU mengenai islah ini adalah langkah bijaksana yang harus kita sambut dengan penuh ketulusan," tuturnya.
Lebih jauh ia mengajak untuk menjadikan momen ini sebagai langkah awal menuju persatuan yang lebih kokoh, dengan semangat berkhidmat yang lebih tinggi. Ia berharap islah ini dapat menjadi momen penting untuk mempererat kembali hubungan silaturahmi, menguatkan komitmen bersama, dan menjalin komunikasi yang lebih baik.
"Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dalam setiap langkah perjuangan ini, dan memberikan kekuatan agar mampu menjaga amanah dengan sebaik-baiknya. Mari kita jalani islah ini dengan hati yang lapang dan tekad untuk selalu merawat Nahdlatul Ulama dengan cinta, ikhlas, dan penuh pengabdian," tukasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |