Terkendala Pakan Mahal, 65 Persen Kebutuhan Ikan di Kota Banjar Disuplai dari Luar Kota

TIMESINDONESIA, BANJAR – Pakan yang mahal menjadi salah satu alasan petani di Kota Banjar enggan membudidaya ikan. Padahal, dari data yang dirilis BPS, angka konsumsi ikan di Kota Banjar mencapai 34 Kg/kapita atau 34 Kg/tahunnya.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar, Yoyon Cahyon saat menggelar Bimtek cara budidaya ikan yang baik dan pembuatan pakan mandiri, Selasa (29/10/2024).
Advertisement
"Artinya konsumsi ikan masyarakat di Kota Banjar mencapai 90 gram/hari untuk setiap orangnya kalau di kalikan dengan jumlah masyarakat Kota Banjar maka kebutuhan ikan itu 7000 ton pertahunnya," paparnya.
Yoyon melanjutkan, saat ini produksi ikan di Kota Banjar baru mencapai 3200 ton sehingga kekurangannya sekitar 3800 ton di suplai dari luar Kota Banjar.
Kepala DKPPP Kota Banjar ini menyampaikan adanya peluang bagi kelompok budidaya ikan untuk memenuhi angka konsumsi masyarakat.
"Kalau di persentase, kita baru 35% dan 65% itu adalah peluang bagi pembudidaya ikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan konsumsi ikan," jelasnya.
Lanjut Yoyon, tren kenaikan budidaya ikan 35% tersebut terjadi setelah di tahun sebelumnya hanya dapat mencapai 10 ton setiap tahunnya.
"Jadi ada kenaikan sekitar 20% dan itu meningkat sejak ada kolam-kolam bioflok, adanya peningkatan dari kolam konvensional ke intensif dan pakan mandiri serta kelompok-kelompok baru," paparnya.
Adapun budidaya ikan yang saat ini difokuskan yaitu ikan gurame, lele dan ikan nila. Sementara kesulitan benih ikan kini disalurkan secara gratis oleh Balai Benih Ikan sebagai solusi dari Pemerintah.
"Saat ini sekitar 70 kelompok sudah kita fasilitasi untuk benih gratis mulai dari gurame, lele dan nila," cetusnya.
Kelompok yang ingin mengajukan benih gratis dapat mengajukan proposal kepada Wali Kota yang nantinya di tindaklanjuti DKPPP.
"Syaratnya adalah pembudidaya ikan dan KWT," ungkapnya.
Untuk tahun 2024 ini, Yoyon menyebut bahwa Pemerintah Kota Banjar telah menyalurkan benih nila sebanyak 46 ribu ekor dan gurame 36 ribu ekor.
Sementara itu, Pj Wali Kota Banjar, Ida Wahida Hidayati berharap dengan adanya bimtek tersebut maka dapat meningkatkan ilmu dan wawasan para pembudidaya ikan tentang bagaimana pembibitan dan budidaya ikan.
"Sehingga kekurangan sekitar 4000 ton di Kota Banjar dapat terpenuhi," katanya.
Pj Wali Kota mengakui bahwa kendala di Kota Banjar selain pakan yang mahal juga adanya keterbatasan lahan serta metode teknik cara membudidaya ikan.
"Diharapkan dengan pelatiham seperti ini dapat meningkatkan kualitas SDM para pembudidaya ikan," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |