Peristiwa Daerah

Sudah Rasakan Manfaatnya, Enung Komitmen Menjaga Kepesertaan JKN Tetap Aktif

Selasa, 29 Oktober 2024 - 21:54 | 17.43k
Pengalaman Enung dalam memperjuangkan kesembuhan putrinya melalui program JKN. (FOTO: dok. BPJS Kesehatan)
Pengalaman Enung dalam memperjuangkan kesembuhan putrinya melalui program JKN. (FOTO: dok. BPJS Kesehatan)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, Enung Sariningsih (49) salah satu peserta program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) tak pernah menyangka bahwa putrinya, Rindi Destiana Rizkiani (19) akan terserang sakit lambung akut. Awalnya, Rindi hanya merasakan sakit ringan yang diatasi dengan obat warung, namun, seiring waktu rasa sakitnya semakin parah dan tak kunjung reda.

Khawatir akan kondisi putrinya, Enung lantas membawa Rindi ke puskesmas terdekat. Di sana, Rindi mendapatkan pemeriksaan dan obat-obatan. Namun, rupanya kondisi Rindi tak kunjung membaik.

Advertisement

Tak ada pilihan lain, dokter di puskesmas yang merawatnya pun merujuk Rindi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan intensif.

Di sinilah kepanikan mulai melanda Enung. Keluarga Enung merupakan peserta JKN dari segmen kepesertaan mandiri, yang iuran bulanannya harus dibayar sendiri.

Ia teringat bahwa kartu JKN milik keluarganya tidak aktif karena sempat terlambat membayar iuran. Pikirannya kalut membayangkan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan untuk perawatan berhari-hari di rumah sakit.

"Saat itu saya panik. Saya tidak tahu harus bagaimana. Biaya pengobatan di rumah sakit pasti mahal. Kepesertaan JKN juga waktu itu sedang tidak aktif," ungkap Enung.

Beruntung, seorang petugas di rumah sakit membantu Enung untuk mengecek status kepesertaan JKN-nya. Petugas tersebut menjelaskan bahwa tunggakan iurannya bisa dilunasi sekaligus saat itu juga.

"Saya mendapatkan penjelasan dari petugas rumah sakit. Kalau saya membayar iuran yang tertunggak, saya bisa langsung menggunakan kartu JKN untuk berobat anak saya. Saat itu saya tidak mengetahui hal ini," terang Enung.

Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, tanpa pikir panjang, Enung segera melunasi tunggakan iurannya. Lega rasanya mengetahui bahwa putrinya bisa mendapatkan pengobatan yang terbaik tanpa harus terbebani biaya yang sangat besar.

Rindi pun menjalani perawatan di rumah sakit. Berkat penanganan medis yang tepat dan cepat, kondisinya berangsur membaik dan bisa segera beraktivitas seperti sedia kala.

"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur sekali. Berkat JKN dan penanganan yang cepat dari dokter, sekarang kondisi anak saya sudah mulai membaik, lambungnya sudah terasa lebih nyaman, tidak sesakit sebelumnya. Saya tidak tahu bagaimana jadinya kalau keluarga saya tidak terdaftar sebagai peserta JKN," ungkap Enung

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Enung. Ia merasakan langsung pentingnya keaktifan kepesertaan JKN untuk menghadapi situasi kritis seperti yang ia alami saat ini.

"Pengalaman ini membuat saya sadar bahwa kepesertaan JKN itu sangat penting. Kita tidak pernah tahu kapan sakit akan datang. Jadi, penting untuk rutin membayar iuran bulanan agar kita tenang saat membutuhkannya. Jangan sampai terlambat seperti saya," pesan Enung.

Program yang digalakkan oleh BPJS Kesehatan ini memang telah terbukti memberikan jaminan ketenangan dan kepastian di kala sakit.

Menurut Enung, Program JKN membantu masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
Hal yang dialami Enung bukanlah sesuatu yang tabu.

Banyak di antara kita yang mungkin pernah mengalami situasi serupa. Rasa panik yang melanda Enung saat putrinya harus dirujuk ke rumah sakit, kekhawatiran akan biaya yang membengkak, semuanya bisa menjadi pengalaman yang menguras emosi dan keuangan.

"Jangan sampai kita terlena, dan baru tersadar akan pentingnya JKN saat menghadapi situasi genting. Teruslah menjaga keaktifan kepesertaan kita, kesehatan adalah aset yang tak ternilai harganya," tegas Enung.

Enung juga menekankan agar kita tidak ragu untuk berkonsultasi dengan petugas BPJS Kesehatan apabila terdapat kendala terkait kepesertaan atau pembayaran iuran.

"JKN bukanlah beban, melainkan wujud gotong royong dan kepedulian bersama," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES