Peristiwa Daerah

Zuni Abdul Ghofur Ajak Warga Lamongan Lestarikan Sarung Tenun Goyor yang Mendunia

Selasa, 05 November 2024 - 22:51 | 42.84k
Zuni Fitria Abdul Ghofur, istri Calon Bupati Lamongan nomor urut 1 saat mengunjungi produsen Sarung Tenun Goyor di Desa Parengan Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. (FOTO: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)
Zuni Fitria Abdul Ghofur, istri Calon Bupati Lamongan nomor urut 1 saat mengunjungi produsen Sarung Tenun Goyor di Desa Parengan Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. (FOTO: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGANSarung Tenun Goyor, produk khas Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, semakin menunjukkan daya tariknya baik di pasar lokal maupun internasional. 

Terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan teknik tenun ikat yang diwariskan turun-temurun, sarung ini sangat cocok digunakan di daerah panas seperti Lamongan dan bahkan diminati hingga ke Timur Tengah, termasuk Abu Dhabi.

Advertisement

Tak hanya sekadar produk kain, Sarung Tenun Goyor kini menjadi simbol kebanggaan lokal yang mendapat perhatian khusus dari berbagai kalangan.

Sarung-Tenun-Goyor-2.jpg

Salah satunya, Zuni Fitria Abdul Ghofur, istri Calon Bupati Lamongan nomor urut 1. Zuni mengajak masyarakat Kota Soto untuk lebih bangga pada produk lokal dan menjaga warisan budaya yang telah mendunia ini.

"Penting sekali kita mendukung produk asli Lamongan. Karena ini bentuk kebanggaan akan warisan budaya lokal yang khas," ujar Zuni Fitria Abdul Ghofur, Selasa (5/11/2024). 

Zuni berharap, dengan dukungan ini, warga Lamongan akan semakin sadar akan pentingnya melestarikan produk lokal. "Dengan membeli sarung ini bukan hanya membeli kain, tetapi juga turut menjaga budaya dan identitas Lamongan yang telah dikenal dunia," tuturnya. 

Sebagai lulusan perguruan tinggi di Kairo, Zuni juga melihat potensi besar untuk meningkatkan nilai produk ini melalui program hilirisasi. Dengan hilirisasi, diharapkan nilai tambah dari sarung tenun goyor bisa meningkat, membuka peluang ekspor langsung, dan memberikan keuntungan lebih bagi para produsen.

"Jika harga jual meningkat, tentu akan memberikan keuntungan lebih besar. Selain itu, hilirisasi ini juga berpotensi membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi Lamongan," kata Zuni Abdul Ghofur. 

Pengusaha Sarung Tenun Goyor, Solihatun saat dikunjungi Zuni Abdul Ghofur mengaku telah menggeluti usaha ini sejak tahun 1970-an. Kini, ia mempekerjakan pengrajin tenun ikat sekitar 200 orang yang tersebar di Kabupaten Lamongan. 

Meski produk buatannya sudah diekspor hingga Timur Tengah, Solihatun masih harus bekerja sama dengan pihak ketiga untuk proses ekspor.

“Saya berharap bisa mengekspor secara langsung tanpa melalui orang lain,” ujar wanita yang menjadi sosok penting di balik suksesnya produk ini.

Di dalam negeri, Sarung Tenun Goyor juga memiliki pasar yang luas, terutama di daerah panas seperti Lombok. Selain karena kualitas dan kenyamanannya, sarung ini memang dirancang untuk memberikan kesejukan bagi penggunanya.

"Penjualan terbanyak di dalam negeri itu terutama wilayah Lombok. Karena Sarung Tenun Goyor ini adem (dingin), sehingga cocok untuk daerah dengan suhu panas," ucap Solihatun, saat menerima kunjungan dari Zuni Abdul Ghofur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES