Waspada Curah Hujan Tinggi, BMKG dan BPBD Pacitan Ingatkan Potensi Bencana di November 2024

TIMESINDONESIA, PACITAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi curah hujan tinggi di Indonesia pada Dasarian I November 2024.
Berdasarkan status peringatan ‘Waspada’, ‘Siaga’, dan ‘Awas’, beberapa wilayah di tanah air, termasuk Kabupaten Pacitan, perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana yang dapat terjadi akibat curah hujan tinggi.
Advertisement
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Erwin Andriatmoko, cuaca ekstrem yang sedang terjadi saat ini merupakan hasil dari gangguan atmosfer yang terpantau aktif di wilayah Indonesia.
"Kami imbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi akibat gangguan atmosfer seperti Gelombang Kelvin dan Gelombang Rossby Ekuatorial, serta dampak Siklon Tropis Yinxing yang terpantau di Laut Cina Selatan, sebelah barat Filipina," ujar Erwin, Senin (11/11/2024).
BMKG mencatat bahwa gangguan atmosfer ini berpotensi memicu peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Pacitan, selama periode 8-14 November 2024.
Selain itu, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) juga melaporkan bahwa fenomena La Nina berpeluang muncul pada periode September hingga November 2024 dengan potensi sebesar 60 persen.
Kehadiran La Nina ini diyakini dapat menambah intensitas curah hujan, sehingga meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Waspada Tanah Longsor di Pacitan
Di Pacitan, BPBD mencatat 10 kecamatan yang berpotensi rawan longsor. Kontur tanah yang labil saat menerima curah hujan tinggi menjadi salah satu pemicu utama kerawanan ini.
Meski demikian, Kecamatan Donorojo dan Punung dilaporkan memiliki potensi kerawanan yang lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya.
"Kendati demikian, masyarakat di seluruh wilayah Pacitan tetap kami minta waspada, mengingat potensi longsor bisa terjadi di berbagai titik dengan intensitas hujan yang tinggi," tegas Erwin.
Untuk menghadapi potensi bencana ini, BPBD Pacitan terus berkoordinasi dengan BMKG dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) guna memantau kondisi terkini cuaca dan potensi longsor.
“Informasi dari BMKG dan PVMBG sangat membantu kami untuk melakukan langkah antisipasi dini, termasuk persiapan logistik serta peringatan dini kepada masyarakat di wilayah rawan,” tambah Erwin.
Langkah Antisipasi BPBD dan Imbauan untuk Masyarakat
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Pacitan juga telah menyiapkan tim siaga bencana yang akan berjaga di daerah-daerah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem dan longsor.
Tim tersebut nantinya akan melakukan evakuasi apabila kondisi di lapangan semakin memburuk.
Erwin juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, khususnya saat beraktivitas di luar rumah.
"Kami minta masyarakat segera menginformasikan kepada petugas BPBD jika melihat tanda-tanda longsor atau kenaikan debit air sungai yang signifikan. Selalu perhatikan kondisi sekitar dan pastikan keamanan keluarga," pungkasnya.
Dengan adanya peringatan dini dari BMKG dan BPBD Pacitan, diharapkan masyarakat bisa lebih siap dan sigap menghadapi potensi cuaca ekstrem di bulan November ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |