Peristiwa Daerah

Yuning Kartikasari, Sang Aktivis Sosial 20 Tahun Lebih Untuk Aksi Kemanusiaan

Senin, 18 November 2024 - 15:30 | 16.35k
Yuning Kartikasari saat melakukan aksi sosialnya. (Foto: Dok. Yayasan Anak Bangsa/TIMES Indonesia)
Yuning Kartikasari saat melakukan aksi sosialnya. (Foto: Dok. Yayasan Anak Bangsa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGYuning Kartikasari (53), perempuan asal Malang, Jawa Timur yang sudah lebih dari 20 tahun mengabdikan dirinya dalam berbagai aksi kemanusiaan.

Melalui Yayasan Anak Bangsa yang ia dirikan sejak tahun 2004, perannya sangat besar untuk membantu orang-orang yang membutuhkan ukuran tangannya. 

Advertisement

Kepada TIMES Indonesia, perempuan yang akrab disapa Yuyun ini menceritakan bagaimana persoalan sosial yang selama ini ia lakukan, tak terlepas dari soal kesehatan, pendidikan, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), bullying, disabilitas, lansia hingga anak yatim piatu.

"Ini berawal dari didikan orang tua saya, untuk selalu peduli dengan sosial. Semua ini, berdasarkan panggilan hati untuk bergerak, kalau tidak, ya tidak mungkin busa," ujar Yuyun, Senin (18/11/2024). 

Diketahui, yayasan Anak Bangsa ini dulunya merupakan komunitas. Dimana, pada tahun 2022 lalu, akhirnya menjadi yayasan  dan semakin bergerak masif tak hanya di Malang, namun juga di Probolinggo, Blitar dan Pasuruan. 

"Kita di Probolinggo, Blitar dan Pasuruan sekarang punya 26 anggota. Kalau di Malang kita ada 20 orang dengan pusat kantornya ada di Kota Malang," ungkapnya. 

Kini, kebanyakan Yayasan Anak Bangsa yang dipegang oleh Yuyun ini tengah fokus ke permasalahan disabilitas, laporan anak pencabulan, KDRT dan ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa). Keempat kategori itu yang saat ini kerap dilaporkan.

"Kita bergerak selama ini tanpa bantuan pemerintah, tapi kami bergerak ada orang baik dan mulia yang mau membantu," katanya. 

"Kamitidak punya donatur tetap, kalau mau peduli ya monggo, kita bersama-sama untuk aksi sosial ini," katanya. 

Yayasan Anak Bangsa sendiri tak memiliki tempat besar untuk menampung. Namun, bersyukurnya selama ini Yuyun mampu mengajak kerjasama berbagai pihak termasuk Pemkot Malang melalui Dinsos-P3AP2KB Kota Malang untuk memberikan tempat penampungan. 

"Kalau ada kasus kita komunikasi ke Dinsos atau Panti Asuhan. Sekarang kita ada kantor juga yang jadi sekretariat dan bisa menampung sementara," ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES