Jadi Khatib Shalat Jumat, Ini Pesan Ketua PA Waingapu untuk Memilih Pemimpin Terbaik

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Ketua Pengadilan Agama Waingapu (Ketua PA Waingapu), Kabupaten Sumba Timur H. Fahrurrozi, SHI, MH menjadi khatib shalat Jumat di Masjid At-Tawwabin, Jumat (22/11/2024).

Dalam khutbahnya, Fahruurozi menyampaikan pentingnya memilih seorang pemimpin terbaik karena hari-hari ini kabupaten SUmba Timur sedang dalam suasana Pemilihan Kepala Daerah 2024 (Pilkada 2024).

Advertisement

“Beberapa hari ini kita mendengar keriuhan kampanye dari masing-masing pasangan calon (paslon) Kepala Daerah yang puncaknya pada hari Rabu 27 November 2024 mendatang,” katanya.

Menurutnya, Pilkada merupakan cara untuk memilih pemimpin. Oleh sebab itu mari kita manfaatkan kesempatan baik ini untuk memilih pemimpin yang terbaik. Sebab satu suara sangat menentukan nasib hidup selama lima tahun. Jangan sampai tidak peduli atau tidak mau tahu maupun cuek. Jangan sekali-kali golput alias tidak memilih.

Tunjukkan sebagai seorang warga negara yang baik yang mau mendukung hajatan nasional karena sudah menjadi kesepakatan bersama sudah diputuskan maka ada pilihan lain bagi kita kecuali mendukung dan menyukseskan Pilkada di Sumba Timur.

“Pertanyaannya, siapa yang akan kita pilih?. Perlu saya sampaikan juga bahwa mimbar ini bukan tempat berkampanye untuk mengarahkan jamaah untuk memilih calon tertentu. Tidak. Khotib di sini hanya menyampaikan ajaran agama kita mengenai bagaimana harus memilih pemimpin,” papar Fahrurrozi.

Rasulullah bersabda, jika amanat/kepercayaan disia-siakan maka tunggulah saat kehancurannya. Kemudian ada sahabat yang bertanya, apa maksud menyia-nyiakan amanat. Rasulullah menjawab jika suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancuran.

“Maka berdasarkan hadits ini kita disuruh memilih orang yang ahli dan mumpuni serta memiliki kalayakan untuk menjadi pemimpin yang baik. Jangan pilih pemimpin yang tidak ada 'potongan',” tuturnya.

Ia mendetailkan nilai-nilai kepemimpinan dalam kitab suci Al-Quran yang diperankan sosok-sosok teladan seperti, Nabi Yusuf yang pandai menjaga amanat dan berpengetahuan luas (surat Yusuf ayat 55), Nabi Musa yang mempunyai fisik kuat dan dapat dipercaya (surat Al-Qashas ayat 26) dan Raja Thalut yang mempunyai ilmu luas dan tubuh perkasa (surat Al-Baqarah ayat 247).

“Tentu dari ketiga ayat ini kita dapat memetik pelajaran bahwa pemimpin yang mesti kita pilih sekurang-kurangnya adalah orang yang dapat dipercaya, berilmu dan sehat,” tandasnya.

Di akhir khutbahnya Fahrurrozi juga menyampaikan, jangan serahkan masa depan daerah ini kepada orang yang tidak bisa bekerja, memanfaatkan jabatan demi harta kekayaan dengan memperkaya diri dan keluarga serta kerabatnya.

Lanjut dia, jangan memilih pemimpin yang menyengsarakan rakyatnya, menyia-nyiakan amanat yang diberikan oleh rakyat, menyelewengkan kepercayaan rakyat dan menghianati rakyatnya sendiri dengan mengambil hak-haknya.

Orang seperti itu menyapa rakyat hanya pada saat Pilkada ketika ada kepentingan datang untuk mengemis-ngemis dukungan namun setelah terpilih ia lupa daratan tidak pernah memikirkan lagi rakyat yang ia meminta dukungan. Ia hanya sibuk memikirkan bagaimana mengembalikan modal kampanye. Ia lupakan orang-orang miskin, orang susah yang pernah mendukungnya.

“Khotib berpesan para jemaah untuk menyukseskan Pilkada karena pelaksanaan pesta demokrasi lima tahun sekali yang diharapkan berjalan aman dan damai dengan harapan semoga kita mendapatkan pemimpin yang terbaik yang mampu membawa Kabupaten Sumba Timur menjadi daerah yang maju, makmur dan sejahtera. Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” harap Fahrurrozi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.