Becak Modular, Kendaraan Listrik untuk Mendukung UMKM Kampoeng Oase Suroboyo
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Persoalan lingkungan tak hanya sebatas sampah, melainkan juga polusi. Emisi gas buang dan limbah energi yang biasanya hilang dalam proses pembakaran mesin bensin merupakan salah satu penyumbang terbesar. Oleh karena itu, kendaraan listrik yang ramah lingkungan kian menjadi pilihan.
Persoalan tersebut nampaknya menjadi fokus tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Telkom Surabaya untuk menciptakan modular tricycle electric. Yakni kendaraan roda tiga serbaguna untuk mendukung UMKM Kampoeng Oase Suroboyo.
Advertisement
Melalui Pendanaan Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Tahun 2024, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, kendaraan modular ini dirancang sebagai becak atau gerobak dengan sistem modular, manual dengan dikayuh maupun listrik.
Ketua Tim PKM, Susijanto Tri Rasmana mengatakan, kendaraan tersebut dirancang sesuai dengan kebutuhan warga kampung yang bisa berfungsi senagai becak untuk mengangkut orang, maupun membawa barang hingga berjualan.
"Desain (becak) yang tidak terlalu besar ini kami usung agar bisa masuk perkampungan. Kenapa lis
Dengan tingkat pencemaran udara di Surabaya yang tinggi, inovasi tersebut diharapkan bisa mengurangi emisi pencemaran udara. "Dengan listrik biaya operasional juga jauh lebih hemat," imbuhnya.
Anggota tim PKM, Rifki Dwi Putranto, menyebut bahwa proses pembuatan becak listrik yang memiliki jarak tempuh 30 sampai 38 km ini memerlukan waktu empat bulan.
"Itu dalam versi eco mode. Sedangkan waktu pengecasan sekitar 5 jam, karena menyesuaikan daya listrik rumah tangga standar yang biasanya di bawah 1000 kwh," jelasnya.
"Sementara untuk kapasitas becak mampu menampung hingga 200 kg," sambung Rifki.
Anita Hakim Nasution yang juga anggota tim menambahkan, daya tarik becak listrik modular itu juga akan mendukung pariwisata di Kampoeng Oase Suroboyo.
"Harapannya nanti ada becak listrik 2.0 supaya bisa meningkatkan produktivitas kampung," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yaning Mustikaningrum Ketua Kampoeng Oase mengaku senang atas pemberian becak listrik ini. Menurutnya, kendaraan tersebut akan memudahkan operasional warga kampung.
"Saya mewakili Kampoeng Oase Suroboyo sangat senang dengan pemberian ini karena akan meringankan beban kami, pasti akan kami gunakan," katanya.
Sementara itu, Pembina Kampoeng Oase Suroboyo Group, Adi Candra mengapresiasi langkah Universitas Telkom yang juga peduli terhadap isu lingkungan.
"Ini merupakan capaian yang luar biasa, segaris dengan perjuangan kami di kampung untuk menjawab berbagai isu lingkungan," ungkapnya.
Adi mengaku, kendaraan listrik modular ini bisa menjadi booster bagi Kampoeng Oase Suroboyo untuk lebih berdaya. "Ketika kendaraan sudah ready kita akan siap fight dilapangan untuk mengais rezeki yang halal," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |