Universitas Sangga Buana YPKP Selenggarakan Simposium Internasional

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Dalam era transformasi digital, e-sertifikat menjadi kebutuhan yang tak terelakkan. E-sertifikat menawarkan berbagai manfaat, mulai dari efisiensi waktu hingga validitas yang mudah diverifikasi secara digital.

Hal ini semakin relevan seiring meningkatnya kebutuhan akan bukti kompetensi dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi profesional.

Advertisement

Dengan format digital, e-sertifikat mendukung pengurangan penggunaan kertas, selaras dengan prinsip keberlanjutan. Lebih dari itu, pengadopsian e-sertifikat mempercepat proses administrasi dan memastikan keaslian dokumen melalui teknologi enkripsi dan tanda tangan digital.

“Kegiatan ini diinisiasi kolaborasi oleh Universitas Sangga Buana YPKP dan MarkAny* South Korea, Prof. Dr. John Coi. Kita berharap dengan kegiatan ini bisa melakukan transformasi digital baik dengan E-Sertifikat khususnya, dokumen-dokumen penting ini universitas, diantaranya yang memang fokus kami itu adalah ijazah, kemudian transkrip akademi dan SKI, surat keterangan pendamping ijazah,” ungkap Assoc. Prof. Dr. Didin Saepudin, S.E.M.Si, Rektor Universitas Sangga Buana YPKP, Kamis (5/12/2024).

“Dalam kesempatan ini tentunya kita ingin menggali banyak hal terkait dengan bagaimana proses finalisasi sebuah tranformasi digitalisasi.Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, kami mengundang pihak-pihak terkait dan juga tidak hanya dari internal dalam negeri tetapi juga dari luar negeri,” kata Didin.

Ia menjelaskan bahwa nara sumber yang berasal dari dalam negeri yang menguasai berkaitan dengan regulasi yakni Kepala Balai Besar Sertifikasi Elektronik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yakni Jonathan Gerhad Tarigan, S.ST dan Martha Asima Bunga Sari SImbolong, ST.,M.M, Analis Kebijakan Ahli Madya, Ketua Tim Tata Kelola Sertifikasi Elektronik Komindigi.

Rektor Sangga Buana pun bersyukur karena kehadiran nara sumber dari BSSN dan Komindigi banyak memberikan insight khususnya bagi Sangga Buana dan juga peserta yang hadir dalam kesempatan ini.

Tidak hanya mengundang pembicara dari dalam negeri, Didin juga menerangkan bahwa Sangga Buana YPKP mengundang nara sumber dari luar negeri seperti Prof. Dr. John Coi CEO MarkAny* dari Korea Selatan, dan Assoc. Prof. Massudi Mahmuddin, Ph.D, Dekan Hal Ehwal Pelajar Universiti Utara Malaysia yang menguasai perihal bidang bahasan dalam symposium tadi.  

Didin juga mengatakan bahwa komunikasi intensif pun selalu dilakukan bersama Prof. Dr. John Coi dan tentunya memang seperti yang diutarakan bahwa selain menambah informasi juga agar dikuatkan dan menambah nyaman pada saat pengambilan dokumentasi dan Prof.Dr Choi terus mengawal agar terjadi proses transformasi digital khususnya untuk e-sertifikat.   

“Hasil sharing dan pencerahan ini semakin menguatkan Sangga Buana YPKP untuk melangkah ke depan yang kaitannya dengan transformasi digital.  

“Adapun perihal pertanyaan berkaitan bagaimana penyikapan terhadap antisipasi generasi sekarang yang mahir dan banyak menguasai teknologi digital dan antisipasi apabila terjadi penyalahgunaan keilmuan e-sertifikat ini, memang ada resiko-resiko dan sebetulnya untuk resiko ini ada mitigasi,” terang Didin.

Jonathan Gerhad Tarigan, S.ST, Kepala BSSN pun turut menerangkan bahwa,” Upaya dalam melakukan transformasi digital di perguruan tinggi, khususnya e-certificate atau ijazah, dan juga dokumen-dokumen lainnya yang terkait, BSSN siap dukung dan bantu. Bahkan di  BSSN sendiri memang ada direktorat yang menangani untuk kebutuhan perguruan tinggi dalam rangka memberikan layanan kemanan informasi.

Ia menerangkan bahwa berkaitan dengan digitalisasi, Rektor Sangga Buana YPKP bisa berkoordinasi selanjutnya dengan Direktur Keamanan Siber.

“Secara prinsip kita siap mendukung masing-masing transformasi digital yang ada di seluruh Indonesia secara umum,” pungkas Jonathan menutup pembicaraan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.